Lihat Langsung Burung Raptor Migran dari Puncak Sempur
Festival Raptor Migran Sanggabuana 2023

KARAWANG, RAKA- Ribuan burung raptor migran dari luar negeri kembali menyambangi kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana sejak awal Oktober 2023. Masyarakat bisa melakukan pengamatan langsung burung langka ini di atas Puncak Sempur.
Burung ini ada yang bermigrasi dari Rusia, mereka terbang melewati koridor daratan sebelah timur yang terbang melalui Tiongkok, Semenanjung Malaya, dan berakhir di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Kini, masyarakat bisa menikmati keindahan burung-burung langka ini, seperti yang terjadi Minggu (29/10) kemarin di Puncak Sempur. Sejak pukul 07.00 WIB puluhan masyarakat menggunakan binocular, monocular, dan kamera DSLR dengan lensa-lensa panjang sudah bergerombol di puncak Dindinghari di Camp Ground Puncak Sempur. Sisanya melakukan pengamatan di Saung Koffie Hideung dan Café 99 yang masih berada di kawasan wisata Puncak Sempur. Kegiatan pengamatan migrasi raptor migran ini diinisiasi oleh Burung Indonesia bersama dengan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF). Selain dari masyarakat sekitar yang tergabung dalam Baraya Sanggabuana, juga dari Perhimpunan Burung Indonesia, pengamatan ini juga melibatkan masyarakat umum, termasuk dari anak-anak pelajar dari Sispala Samaru SMA N 1 Tegalwaru.
Comunication Partnership Adviser Burung Indonesia Ria Saryanthi, mengatakan migrasi burung adalah fenomena alam yang terjadi secara reguler, di mana burung-burung tertentu terbang berpindah dari lokasi berkembangbiak pada saat musim dingin ke lokasi yang hangat guna menghabiskan waktunya menunggu musim dingin selesai. Sanggabuana merupakan salah satu lokasi dari jalur migrasi tiga jenis burung raptor (elang), yaitu elang-alap cina, elang-alap nipon, dan sikep-madu asia. Diteruskannya, dalam diskusi dalam Talkshow mengatakan bahwa Sanggabuana menjadi tempat baru untuk melakukan pengamatan raptor migran. Sebelumnya para pengamat dan peneliti melakukan pengamatan di Puncak Paralayang Bogor, Gedawang di Semarang, Jawa Tengah, dan di Gunung Sega di Bali. “Oleh karena itu, Burung Indonesia mengajak anggotanya untuk melihat burung-burung ini di Sanggabuana dalam acara tahunan Raptor Watch pada tanggal 28-29 Oktober 2023,” paparnya.
Kadiv Litbang Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) Komarudin mengatakan, kunjungan teman-teman dari Burung Indonesia sebanyak 25 orang ini sangat baik, dan tentu akan menambah gairah para pelaku wisata, terutama wisata minat khusus di Sanggabuana yang sudah dikembangkan. “Kebetulan acara pengamatan ini, yang didahului dengan talkshow pada hari Sabtu merupakan rangkaian dari Festival Raptor Migran Sanggabuana 2023. Pengamatan ini yang juga melibatkan masyarakat setempat dari berbagai kalangan selain sebagai sebuah atraksi wisata sekaligus untuk mengedukasi masyarakat, terutama dari kalangan milenial untuk lebih peduli dan ikut melakukan kegiatan konservasi di Pegunungan Sanggabuana. Apalagi kita sedang berproses untuk perubahan fungsi kawasan menjadi Taman Nasional,” ujarnya.
Dalam pengamatan yang dilakukan pada hari Minggu kemarin, terdata ada 4 burung migran, yaitu Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhynchus), Elang Alap Nippon (Accipiter gularis), Elang Alap Cina (Accipiter soloensis), dan Kirik Kirik Laut (Merops philippinus). Sedangkan burung penetap yang teramati pada saat pengamatan ada 14 jenis yaitu Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus), Elang-Ular Bido (Spilornis cheela), Bondol Peking (Lonchura punctulata), Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Kekep Babi (Artamus leucoryn), Kapinis Jambul Kecil (Rhaphidura leucopygialis), Kapinis Rumah (Apus nipalensis), Takur Tanggeret (Psilopogon australis), Cabai Bunga Api (Dicaeum trigonostigma), Cinenen Pisang (Orthotomus sutorius), Cekakak Sungai (Todiramphus chloris), Jingjing Batu (Hemipus hirundinaceus), Srigunting Kelabu (Dicrurus leucophaeus), Merbah Cerukcuk (Pycnonotus goiavier).
Buat masyarakat yang akan ikut mengamati fenomena ribuan burung pemangsa terbang diatas Pegunungan Sanggabuana ini, bisa datang langsung ke kawasan wisata Puncak Sempur sampai akhir bulan November. Beberapa Café menyediakan binocular untuk membantu pengamatan. (asy)