HEADLINE

Tiga SD di Dengklok Diguyur Rp2,5 M
-Rehab Ruang Kelas

RENGASDENGKLOK, RAKA – Empat tahun lamanya, pengelola SDN Amansari II dan SDN Kertasari I mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk merehab ruang kelas yang sudah rapuh. Begitu pula SDN Rengasdengklok Selatan IV. Hingga akhirnya ruangan tersebut benar-benar ambruk. Dua ruang belajar SDN Amansari II ambruk pada Minggu, 14 Februari 2021 akibat tak mampu menahan derasnya guyuran hujan. Kemudian atap SDN Rengasdengklok Selatan IV ambrol, Selasa (8/2). Bahkan sebagian ruang kelas IV sudah roboh.
Kini, mereka bisa bernafas lega. Sebab, bantuan yang ditunggu-tunggu akhirnya cair. Dari tiga sekolah tersebut, total bantuan mencapai Rp2,5 miliar.
Kepala SDN Amansari II Tati Sumiati mengaku bantuan tersebut berasal dari DAK Pemerintah Pusat untuk merehab 10 ruang kelas, dengan jumlah dana bantuan sebesar Rp1.258.890.000.
“Dana bantuannya di atas satu miliar. Itu langsung masuk rekening sekolah,” katanya kepada Radar Karawang, Selasa (30/8).

Tati tidak merinci secara detil kegunaan dana tersebut. Ia hanya mengatakan pembangunan rehabilitasi ruang kelas itu sudah dimulai sejak pertengahan Agustus.
“Mulai pembangunan tanggal 15 Agustus,” singkatnya.
Sementara SDN Kertasari I mendapat DAK sebesar Rp1.087.538.000. Sedangkan SDN Rengasdengklok Selatan IV menerima bantuan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang Rp199.705.000. Namun, hingga berita ini diturunkan,
Kepala SDN Rengasdengklok Selatan IV dan SDN Kertasari I belum bisa dikonfirmasi. Saat didatangi ke sekolahnya, yang bersangkutan tidak ada di tempat.

Koordinator Wilayah Kecamatan Pendidikan (Korwilcambidik) Rengasdengklok Rusta Anzela mengatakan, tepat tanggal 15 Agustus 2022 terdapat tiga sekolah yang tengah melaksanakan rehabilitasi ruang kelas, yaitu SDN Kertasari I, SDN Amansari II, dan SDN Rengasdengklok Selatan IV.
“Untuk besaran anggarannya sudah dipasang di sekolah masing-masing,” kata Rusta sapaan akrab Rusta Anzela.
Lebih lanjut kata Rusta, dana alokasi khusus yang cair tahun ini merupakan hasil pengajuan antara tahun 2017 dan 2018. Pihaknya menyebut dari tiga sekolah yang tengah merehab ruang kelas, terdapat 10 sekolah lainnya yang menjadi skala prioritas untuk diperbaiki.
“Yang menjadi skala prioritas itu sudah mengajukan untuk perbaikan, tapi belum terealisasi,” imbuhnya. (mra)

Related Articles

Back to top button