Tingkatkan Kapasitas UMKM, Sampoerna Wadahi Pelatihan Produk Olahan Mangga di Karawang

KARAWANG, RAKA– PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui payung program keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia, memberikan bantuan pelatihan produk olahan mangga serta serta pengemasannya di Aula Dusun Blendungan 2, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Kamis (11/5/2023).
Pada acara pelatihan yang merupakan bagian dari dukungan terhadap program Pengembangan Desa Wisata yang diinisiasi oleh Pemkab Karawang ini, Sampoerna turut menggandeng mitra tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu Yayasan Senyum Untuk Negeri (SUN). Inisiatif pelatihan dilakukan demi senantiasa mewujudkan komitmen penciptaan nilai berkelanjutan Sampoerna di bawah payung program Sampoerna Untuk Indonesia, dalam hal ini, khususnya pemberdayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekenomian nasional.
Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 20 pelaku UMKM di daerah Karawang dan sekitarnya ini dibimbing langsung oleh perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, Leoni selaku Kasi P3UM. Salah satu materi pelatihan tersebut adalah teknik pengolahan buah mangga menjadi sirop dan wajik.
Turut hadir dalam pelatihan ini adalah Kasi pengembangan, penguatan dan perlindungan usaha mikro (P3UM) Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Karawang, Leoni, serta para anggota Kelompok Wanita Tani Desa Sumberjaya. “Terima kasih kepada PT HM Sampoerna Tbk. karena membantu mewadahi masyarakat Desa Sumberjaya dalam memanfaatkan sumber daya yang berlimpah, yakni mangga. Kami berharap pelatihan ini bisa memberikan nilai tambah bagi tanaman mangga, dan bisa membawa lebih banyak keuntungan dan manfaat kepada masyarakat Desa Sumberjaya dan Kabupaten Karawang,” ungkap Leoni (11/05).
Karti, selaku salah satu peserta pelatihan, mengatakan bahwa pelatihan tersebut turut membuka wawasannya terkait teknik pengolahan buah mangga yang merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di Desa Sumberjaya, Kabupaten Karawang. “Perputaran penjualan mangga di Sumberjaya juga bisa mencapai Rp 20 miliar per tahun. Jadi memang Desa Sumberjaya ini adalah sentra mangga di Kabupaten Karawang. Sayangnya, produksi olahan mangga belum terlalu banyak. Maka dari itu, adanya program dari Sampoerna ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan tanaman mangga,” tutur Ahmad Sopandi, kepala Desa Sumberjaya.
Sementara itu, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, mengatakan bahwa program ini merupakan upaya Sampoerna dalam mendukung kemajuan perekonomian Kabupaten Karawang melalui payung program Sampoerna Untuk Indonesia, khususnya pilar Sosial, yakni kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat luas di wilayah perusahaan beroperasi. Di samping itu, program ini juga dapat memanfaatkan potensi lokal, mengembangkan desa wisata, dan di saat yang sama memberi manfaat dalam bentuk penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar. “Kabupaten Karawang nyatanya memiliki potensi tanaman mangga yang besar bagi perekonomian daerah. Peran masyarakat, swasta, dan pemerintah yang bersinergi mendukung UMKM sangat penting untuk dapat mengembangkannya,” kata Ishak.
Program ini juga sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan yang menjadi pedoman Sampoerna, yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk berkontribusi bagi semua pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat luas, yang dalam hal ini adalah UMKM dan warga Kabupaten Karawang. (asy)