HEADLINEKarawang

Kelenteng Sian Djin Ku Poh Mulai Dibersihkan

SETELAH BANJIR: Lilin-lilin besar dibersihkan usai banjir.

Sejak Tahun 1770, Baru Kali Ini Terendam

KARAWANG, RAKA – Klenteng Sian Djin Ku Poh yang berada di Dusun Benteng, Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat ikut terendam banjir akibat luapan air sungai Citarum.

Kini karyawannya tengah sibuk membersihkan sisa lumpur yang mengotori gedung kelenteng tertua di Karawang itu. Banjir yang merendam kelenteng bersejarah itu terjadi sejak Sabtu (20/2), akibat meluapnya air Sungai Citarum. Tak hanya kelenteng, permukiman warga pun turut kena imbas luapan air sungai terpanjang di Jawa Barat ini.

Ketinggian air yang merendam Yayasan Kelenteng Sian Djin Ku Poh ini mencapai 150 sentimeter. Menurut informasi kelenteng bersejarah yang sudah berdiri sejak tahun 1700-an itu baru terendam banjir setinggi di atas satu meter seperti ini. “Ini banjir yang pertama dari semenjak berdirinya ini kurang lebih tahun 1770,” kata Heri, yang rumahnya berdampingan dengan Kelenteng Sian Djin Ku Poh, kepada Radar Karawang, (25/02).

Menurut informasi yang dia dapat dari para orang tuanya, bahwa sempat terjadi luapan air Citarum pada puluhan tahun kebelakang, tapi hanya Kelenteng Sian Djin Ku Poh saja yang tidak terkena imbas luapan air tersebut. “Dulu pernah kejadian, ini berita dari manula-manula yang tinggal di sini, tahun 1960 pernah kejadian banjir seperti ini kota Karawang kena, bahkan air sampai ke rel kereta api Pasar Bojong, cuma ini doang yang gak kena,” imbuhnya.

Heri menambahkan, pada tanggal 9 Februari kemarin sempat banjir tapi hanya setinggi di atas mata kaki, berbeda dengan yang hari Sabtu (20/2) kemarin ketinggian air sampai 170 sentimeter. “Kalau 9 Februari bukan luapan dari Citarum, (tapi) itu luapan dari air got,” katanya.

Menurut pantauan di lapangan, meski air luapan Ciatrum sudah surut, tapi masih terlihat banyak lumpur di halaman parkir Kelenteng Sian Djin Ku Poh, dan sejumlah karyawan pun tengah sibuk membersihkan seperti dinding dan lilin. (mra)

Related Articles

Back to top button