Tipe Kulit Pengaruhi Jenis Make Up
KARAWANG, RAKA – Menjdi seoran make up artis (MUA) tidaklah gampang. Untuk menghasilkan hasil riasan yang sempurna, harus memperhatikan setiap detail termasuk tipe kulit orang yang akan di make up.
Gistiani Intan Nur Safitri, MUA Kabupaten Karawang memaparkan, mulai menggeluni make up sejak 2018. Awalnya karena diajak orang tua dan neneknya, kemudian mengikuti dan mulai menekuni sebagai MUA. Gistiani memiliki bakat dan ilmu make up belajar secara otodidak dan telah memiliki dua lisensi sertifikat MUA dan satu sertifikat instruktur. “Sebenernya baru sekitar empat tahun, startnya dari 2018. Awalnya saya tidak suka tapi karena diajak orang tua dan nenek jadi mau tidak mau. Karena dari dipaksa itu saya ikuti ternyata seru dan enjoy akhirnya saya menekuni. Saya belajar otodidak, melihat dulu waktu lagi merias. Alhamdulillah sampai saat ini saya sudah memiliki dua sertifikat MUA dan satu sertifikat instruktur,” ujarnya, Selasa (31/5).
Sebelum memulai merias, ia melihat tipe kulit klien terlebih dahulu untuk menentukan jenis make up yang akan digunakan. Tipe kulit berjerawat menggunakan jenis make up yang matte dan kandungan minyak dalam komestik sedikit. Tipe kulit kering menggunakan make up giyuwi. Tipe make up ini pun dapat digunakan oleh anak remaja. “Skin yang berminyak dan berjerawat diusahakan memakai produk yang matte jadi kandungan minyak dalam komestik sedikit. Tipe make up giyuwi untuk skin kering ke normal. Saya sendiri untuk remaja menggunakan make up yang ringan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan kembali jika gaya riasan untuk kerja dapat menggunakan warna lipstick soft. Lipstick warna terang dan gaya riasan glowing digunakan untuk saat terdapat perayaan dan pesta. Warna eyes shadow dapat disesuaikan dengan baju. “Kalau untuk pergi ke kantor itu bisa pakai daily make up. Saya sendiri pakai make up yang simpel dan memakai lipstick yang soft. Mau terlihat lebih glowing itu cocoknya untuk party atau acara malam,” sambungnya.
Gistiani menambahkan, saat awal mula branding di Kabupaten Karawang sempat menemui kendala. Ia membangun branding dengan cara mengikuti acara modelling dan fotografi. Ia mengajukan diri dan kemudian membangun relasi. “Banyak untuk kendala karena saya di sini kan pendatang. Saya branding itu dari awal untuk bisa dikenal sampai sekarang. Awalnya itu kan saya suka modelling dan pernah jadi model, jadi saya tanya ke teman-teman saat ada acara. Saya mengajukan diri untuk menjadi sponsor tim make up,” paparnya.
Ia telah menangani model lebih dari dua puluh. Ia menjadi sponsor make up untuk even Akang Teteh Karawang. Ia pun pernah menangani model untuk Mojang Jajaka, Putra Putri Bahari, Putra Putri batik Karawang. Ia mengungkapkan juga selain branding, kendala yang lain saat terdapat klien yang rewel. “Dua puluh lebih sudah saya tangani. Contohnya akang teteh Karawang yang setiap tahun mempercayai saya sebagai tim make up. Mengatasi klien contohnya klien yang rewel dan memberikan contoh foto dan harus persis saya selalu bilang diusahakan delapan puluh persen mirip,” pungkasnya. (nad)