Tolak BBM Naik: Mahasiswa Bakar Celana

KARAWANG, RAKA – Si jago merah melahap ban, asap hitam pun mengepul di depan gerbang kantor bupati Karawang, Selasa (30/8). Peristiwa itu tanpa sebab. Pemicunya tak ada satupun anggota DPRD Karawang yang mau menemui massa aksi penentang rencana kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik.
Dalam aksinya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang itu juga menuntut pemerintah untuk memberantas mafia di sektor migas dan pertambangan. Ketua Umum HMI Cabang Karawang Yilmaz Adhzan mengatakan, aksi unjuk rasa ini merupakan kekecewaan kepada pemerintah yang mewacanakan menaikkan harga BBM bersubsidi. “Ini bentuk penolakan kami terhadap rencana pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi, karena di tengah ekonomi rakyat yang masih belum sepenuhnya pulih akibat terpaan pandemi Covid-19,” katanya kepada Radar Karawang, Selasa (30/8).
Selain menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, HMI cabang Karawang pun menolak dan meminta pemerintah untuk mencabut kebijakannya menaikkan tarif dasar listrik. “Kami juga meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik,” tambahnya.
Dia mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan. “Kami juga meminta pemerintah menindak tegas mafia di sektor minyak dan gas, serta pertambangan dari hulu ke hilir,” pintanya.
Aksi tersebut sempat bersitegang dan terjadi adu mulut ketika Kepala Kesbangpol Karawang Sujana menemui massa aksi. Para demonstran meminta agar dihadirkan perwakilan anggota DPRD. Namun Sujana mengungkapkan bahwa anggota DPRD sedang melakukan kunjungan kerja, tidak ada satupun anggota DPRD yang berada di gedung DPRD. “Berdasarkan informasi dari pak Kasat Intelkam, semua anggota DPRD sedang ada kunjungan kerja,” ungkapnya.
Sujana memastikan dirinya bersama kasat intelkam Polres Karawang akan membantu mengkomunikasikan, dan mempertemukan massa aksi dengan para anggota DPRD Karawang. “Percaya kan sama saya dan pak kasat intel, kasih waktu tiga hari agar tuntutan teman-teman bisa bertemu anggota DPRD kita usahakan bisa bertemu,” pintanya.
Tidak adanya anggota DPRD menemui massa aksi, membuat para demonstran kecewa dan akan melakukan unjuk rasa lagi sampai aspirasinya didengar anggota dewan. “Tentunya kecewa tidak ada satupun anggota DPRD yang nemuin kita, tentunya kita kedepan akan menggelar aksi yang lebih besar, ” tandasnya.
Dalam pantauan Radar Karawang, selain aksi bakar ban, ada kader HMI karawang yang merelakan celananya untuk ikut dibakar. (fjr)