
KARAWANG, RAKA – Berakhirnya masa jabatan anggota DPRD Kabupaten Karawang periode 2014-2019, menandai berakhirnya masa kepemimpinan Toto Suripto sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karawang.
Tahun ini, PDIP tidak berhak lagi menempati kursi ketua DPRD karena bukan lagi pemenang pemilu di Karawang. Yang membuat Toto lega, pada periode 2014-2019, tidak ada pergantian ketua DPRD. Seperti periode sebelumnya.
Saking berkesannya, sebelum menyerahkan palu pimpinan ketua DPRD kepada pimpinan sementara, ada salah satu pernyataan Toto yang membuat para hadirin penasaran mendengarkannya. “Lima tahun lalu ketika saya dilantik sebagai ketua DPRD, ada pemberitaan di koran Radar. Toto Suripto jadi ketua DPRD hanya ada dua pilihan yaitu jeruji besi atau kuburan,” ujarnya sembari menyerahkan palu pimpinan.
Dihubungi seteleh pelantikan, Toto menjelaskan bahwa dulu setelah dirinya dilantik sebagai ketua DPRD, mantan Bupati Dadang S Muchtar mengingatkan dirinya agar berhati-hati. Dimuat di koran Radar Karawang. Saat itu katanya, ada dua pilihan, kuburan dan jeruji besi. “Maka sampailah saya sampai lima tahun. Ya saya berterima kasih kepada Radar Karawang yang telah mengutip bahasanya Pak Dasim. Sehingga itu menjadi motivasi buat saya,” ujar Toto.
Menurutnya, semua berita dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan dirinya sebagai ketua DPRD. Ketika ada berita yang mengkritik, maka dia jadikan kritikan tersebut sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik. “Semua media baik. Jika ada pemberitaan yang sedikit panas. Saya pikir itu wajar saja sebagai dinamika,” tambah politisi PDIP itu.
Toto Suripto juga berterimakasih kepada masyarakat yang ada di daerah pemilihannya. Karena kembali terpilih sebagai anggota DPRD Karawang.
“Harapan saya baik kepada anggota DPRD atau unsur pimpinan agar senantiasa menjalin komunikasi dengan muspida agar berjalan baik dan tidak menimbulkan hal yang di luar tugas sebagai DPRD,” katanya.
Sayangnya, masih ada satu hal yang mengganjal hingga masa jabatannya berakhir. Apa itu? Membeli genset, yang akan dijadikan cadangan listrik ketika terjadi pemadaman oleh PLN. “Saya pernah menyampaiakn ke sekretariatan tentang pembelian genset untuk DPRD. Untuk suatu waktu jika listrik padam. Karena dikhawatirkan terjadi padam listrik ketika sedang ada paripurna. Semoga kedepan bisa punya genset sendiri,” pungkasnya. (nce)