Uncategorized

Tradisi Pondok Pesantren Tidak Boleh Hilang

TEGALWARU, RAKA – Membiasakan anak didik salat dhuha dan dzuhur berjama’ah jadi metode sistem belajar mengajar di Madrasah Aliyah Miftahul Huda Loji di Kecamatan Tegalwaru, untuk menciptakan siswa yang memiliki pribadi baik dan iklas.

Kegiatan salat berjama’ah itu dikatakan Kepala Madrasah Aliyah Miftahul Huda Loji Tegalwaru H. Mayadi sebagai tradisi pondok pesantren yang tetap dipertahankan, dan diikuti guru-guru di sekolah itu. “Madrasah kami rutin mengadakan salat dhuha dan dzuhur berjama’ah. Kegiatan itu didampingi guru yang mengajar pada jam pertama dan terahir,” katanya.

Salat berjamaah sebelum dan sesudah pelajar sekolah itu sekaligus untuk membentuk sikap taat, persatuan, menghormati, tenggang rasa dan berkelompok atau bersatu. Selain itu, salat berjama’ah ini dapat melatih siswa menjadi pemimpin salat dengan baik saat kembali ke lingkungannya masing-masing. Banyak pendidikkan karakter dalam salat jamaah, seperti persatuan dan rasa tanggung Jawa. Selain itu, imamnya juga bergantian diantara siswa. (yfn)

Related Articles

Back to top button