Uncategorized

Trauma Pilkades Rusuh

JATISARI, RAKA – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Situdam tinggal dua pekan lagi. Namun, suhu politik di desa yang sedang dilanda pencemaran air Bendungan Barugbug itu sudah terasa panas.

Warga Desa Situdam berharap pilkades yang diikuti oleh tiga orang calon berjalan aman, tanpa ada gesekan antarpendukung. Pasalnya, setiap pilkades, kericuhan serta konflik dari masing-masing pendukung kerap mewarnai pesta demokrasi tingkat desa di Situdam.

Seperti yang disampaikan warga Situdam, Uus Kusdiana (45), setiap pilkades muncul ketidakharmonisan antarmasyarakat yang berbeda dukungan. “Sudah kesebut disini mah. Sensitif kalau lagi pilkades. Apalagi anak muda nya. Spanduk aja misalkan jatuh sama angin pasti ricuh. Antartim saling mencurigai,” kata Uus kepada Radar Karawang, Senin (29/10).

Dia berharap, pilkades yang akan digelar tanggal 11 November berjalan lancar tanpa ada konflik. Begitu pula para calon, harus bisa menyatukan masyarakat Situdam, agar potensi konflik bisa diredam.

“Inginnya ada persatuan. Siapapun yang jadi, seharusnya bisa mempersatukan warga agar tidak blok-blokan. Misalnya si A yang menang, dia harus bisa menerima dan merangkul masyarakat yang tadinya mendukung si B atau si C,” harapnya.

Ditanya dukungannya akan diberikan kepada siapa, Uus mengatakan sampai saat ini belum memutuskan mendukung salah satu calon. Namun dia menjelaskan, setiap kali pilkades di Situdam, calon yang menang biasanya calon yang didukung oleh para pemuda.

“Disini mah bisa dicirikan, kalau misalnya pemuda banyak mendukung si A misalnya. Biasanya si A itu yang jadi. Biasanya kaya gitu,” ujarnya.
Nyai Suarsih (40) warga Bakanpintu mengatakan belum menentukan pilihan. “Yang rame sih nomor 2 sama nomor 3. Tapi masih bingung karena semuanya saudara. Gimana nanti aja, yang penting berjalan aman,” katanya.

Ia juga mengatakan, setiap menjelang pemilihan atau saat penghitungan suara selalu ricuh. “Yang muda-mudanya sih (biang rusuh) kalau yang bapak-bapak mah nggak,” ujarnya.

Warga Dusun Kalensinem, Erat menyampaikan, belum memastikan akan memberikan suaranya kepada calon dengan nomor urut berapa. Baginya, ketiga calon kades itu adalah orang yang baik. “Belum tahu saya. Semuanya juga baik. Pak lurah yang sekarang juga orangnya baik. Yang penting berjalan lancar aja saya mah,” ujarnya.

Sementara, calon kades nomor urut tiga, Sukarya yang akrab disapa Haji Bedi mengatakan, suasana persaingan antarpendukung sudah terasa. “Dikatakan memanas bisa, tapi dikatakan kondusif bisa juga. Di sini biasanya suka ricuh. Tapi tidak sampai main fisik. Hanya sebatas saling sindir,” ungkapnya.

Namun demikian, Bedi selalu memberikan arahan kepada para kader atau tim pemenangannya, agar menjaga keamanan serta kondusifitas selama berlangsungnya pilkades.

“Saya selalu sampaikan kepada kader agar tidak mudah terprovokasi dan terpancing emosi, apalagi sampai main fisik. Khususnya kepada para pemuda,” ujarnya.
Petahana Iwan Kurniawan menyampaikan, pilkades harus berjalan lancar dan aman. Ia menghimbau kepada masyarakat agar memilih sesuai pilihannya masing-masing. “Masyarakat jangan takut, karena ini adalah demokrasi. Biarlah masyarakat memilih sesuai hati nurani masing-masing,” ujarnya.

Iwan juga berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, serta tidak banyak fitnah agar pilkades berjalan sukses tanpa ekses. ” Kasihan masyarakat jika pilkades tidak berjalan kondusif. Karena jika terjadi konflik yang dirugikan masyarakat,” pungkasnya. (cr2)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button