Travel Umrah Kebingungan
Dampak Penangguhan Jamaah oleh Saudi Arabia
KARAWANG, RAKA – Pemerintah Arab Saudi untuk sementara menghentikan atau moratorium kegiatan umrah. Hal ini guna mencegah virus korona tidak masuk ke Arab Saudi. Keputusan ini akan berdampak pada jamaah umrah Indonesia, termasuk Karawang.
Direktur PT Bagja Bagea Balarea BB Tour Travel Yayat Syariful Hidayat mengatakan, semua travel masih kebingungan dengan adanya penghentian visa umrah dan visa ziarah. Sebab, belum adanya informasi yang jelas terkait hal tersebut. “Memang ada beberapa penerbangan yang di cancel. Pesawat tetap terbang tetapi bagi jamaah yang membawa visa umrah dan ziarah tidak bisa terbang,” katanya, kepada Radar Karawang, Kamis (27/2).
Menurutnya, penghentian penerbangan terhadap para jamaah umrah karena sedang ada pendeteksian suhu dari pihak Saudi yang akan diterapkan di masing-masing bandara. “Mudah-mudahan dalam dua hari atau besok kembali lancar,” ujarnya.
Yayat menuturkan, dalam waktu dekat ada jadwal pemberangkatan yang sebagian merupakan jamaah dari Karawang. Namun ia sendiri belum mengetahui secara pasti berapa jamaah Karawang yang dalam waktu dekat akan berangkat. “Kalau di saya tanggal 3 Maret ada. Sebagian Karawang sebagian lagi dari Garut,” tuturnya.
Terkait nasib jamaah jika pemberhentian sementara itu dilakukan, pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan semua pihak terkait yang juga sebagai penyelenggara ibadah tersebut. “Sebagian reschedule sebagian tidak tau seperti apa. Masih dikomunikasikan semuanya,” jelas dia.
Informasi dari travel lain, tambahnya, kemarin ada jamaah berangkat pada pukul 6 dari Makassar sudah sampai di Madinah. Sementara yang berangkat pada pukul 11.00 belum mendarat. Dia berharap hari ini sudah normal kembali. “Kita akan pantau terus perkembangannya. Jadi mohon jamaah tenang dan sabar menunggu informasi selanjutnya, tidak perlu panik. Para pihak sedang mengusahakan agar lancar sedia kala,” terangnya.
Terpisah Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menghormati kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi terkait menangguhkan sementara masuknya warga negara Indonesia (WNI) yang bertujuan untuk umrah atau kunjungan wisata. Instruksi ini dikeluarkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk mencegah penyebaran virus korona. “Saya sangat memahami kebijakan tersebut. Apalagi, kebijakan itu bertujuan untuk memberi perlindungan kepada jamaah. Kesehatan jamaah umrah kita adalah hal utama,” kata Fachrul Razi, dalam keterangannya, Kamis (27/2).
Fachrul Razi menyampaikan, pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakatnya, sekaligus mengamankan kelangsungan ibadah haji pada Juni-Agustus 2020 mendatang. Namun, masyarakat diimbau untuk memahami kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi tersebut. “Kami mengimbau agar calon jamaah umrah dapat memahami kebijakan Saudi dan sikap Pemerintah, demi kebaikan jamaah itu sendiri,” harap Fachrul.
Fachrul mengharapkan agar kebijakan tersebut dapat segera ditemukan upaya terbaik. Sehingga hal ini tidak menunda jamaah umrah asal Indonesia. “Semoga Pemerintah Saudi bisa segera menemukan upaya terbaik dalam pencegahan virus korona sehingga niat jamaah untuk beribadah umrah bisa terlaksana kembali,” harapnya.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Arfi Hatim menyampaikan, pihaknya meminta para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk tidak memberangkatkan sementara jamaah umrah. Hal ini berlaku sampai dengan dibukanya kembali izin berkunjung ke Arab Saudi. Jika ada jamaah yang saat ini sudah terlanjur berada di bandara keberangkatan, PPIU diminta tidak memaksakan keberangkatan dan memfasilitasi kepulangan mereka ke daerahnya masing-masing. “Kami mengimbau agar calon jamaah umrah dapat tetap tenang dan memahami kebijakan Saudi dan sikap Pemerintah Indonesia demi kebaikan dan keselamatan jamaah itu sendiri. “Kami rencanakan dalam waktu dekat untuk bertemu dengan asosiasi PPIU dan maskapai untuk mendiskusikan solusi atas malasah ini,” pungkasnya. (nce/jpg)