PERAWATAN INTENSIF: Seorang pasien corona keluar dari ruang isolasi.
KARAWANG, RAKA – Upaya Pemerintah Kabupaten Karawang melalui tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Karawang agar bisa beranjak dari zona kuning, rupanya masih sangat berat. Pasalnya, jumlah penderita corona trennya terus bertambah. Dalam tiga hari saja, sudah ada empat orang yang terpapar virus impor dari Tiongkok tersebut.
Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang dr Fitra Hergyana mengatakan, pada hari Jumat (10/7) diketahui ada pasangan suami istri dari Desa Belendung, Kecamatan Klari, yang positif corona. “Kedua pasien itu merupakan ayah dan ibu dari ASB, pemuda yang sebelumnya sudah terlebih dahulu terinfeksi,” kata Fitra.
Ia melanjutkan, selang satu hari, yaitu Minggu (12/7) tercatat warga Desa Kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok, berusia 23 tahun positif corona. Sementara, pasien lainnya berdomisili di Kecamatan Telukjambe Timur dan berusia 50 tahun.
“Hasil swab keduanya positif. Jadi total pasien yang terpapar virus corona sebanyak 52 orang. Dan yang masih dirawat 23 orang,” kata Fitra.
Fitra juga mengatakan, selain penambahan pasien, ia juga mengumumkan adanya pasien positif dari Kotabaru yang dinyatakan sembuh dari corona. Dengan demikian, total pasien yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 29 orang. Kesembuhan ini meningkatkan optimisme gugus tugas dan tim tenaga kesehatan dalam memerangi virus corona.
“Yang sembuh tuan S. Warga kecamatan Kotabaru. Alhamdulillah swab yang kedua sudah negatif. Kini sudah bisa kembali ke rumah. Tinggal selanjutnya karantina mandiri,” tandasnya.
Fitra menuturkan, tren peningkatan tak hanya di Kabupaten Karawang. Namun perkembangan Covid-19 secara nasional juga menunjukan kenaikan angka kasus positif menjadi 70.736 kasus, di mana kemarin terdapat penambahan kasus positif yang cukup signifikan, yakni 2.657 kasus positif pada tanggal 9 Juli 2020.
Di Jawa Barat terdapat penambahan signifikan dari cluster Secapa, dimana 1.262 orang dinyatakan positif covid-19. “Hal ini berarti bahwa potensi penyebaran Covid-19 masih tinggi. Kondisi saat ini merupakan gambaran nyata bahwa kita belum aman dari resiko penularan corona. Upaya disiplin warga untuk menerapkan protokol kesehatan sangat dibutuhkan dalam memutus mata rantai penularan,” katanya.
Gugus Tugas meyakini bahwa masih ada kemungkinan kasus positif yang belum teridentifikasi dan berada di tengah masyarakat. Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci untuk menghindari resiko penularan. (nce)