Tugas Panitia Sebelas Tuntas
BELAJAR KELOMPOK: Siswa dari berbagai jenjang pendidikan belajar kelompok di Balai RW 07 Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta.
Begadang Lipat Suara, Jatuh dari Motor
RENGASDENGKLOK, RAKA – Tahapan pemungutan suara pemilihan kepala desa (pilkades) serentak sudah selesai, hasil suara sementara untuk para calon pun sudah diketahui. Di balik pesta demokrasi tingkat desa ini, tentu tidak terlepas dari kerjasama panitia sebelas.
Anggota Panitia Sebelas Pilkades Rengasdengklok Selatan Ine Nuryani mengatakan, sejak awal tahapan sampai pemungutan suara, dirinya mengaku banyak kesan yang sulit dilupakan, meski pekerjaannya dianggap riskan ataupun rentan. Tak hanya itu, kata Ine, sebagai panitia pilkades sudah pasti lelah, terutama saat penulisan surat undangan untuk pemilh, dan pelipatan surat suara.
“Lelah itu sudah pasti tapi lelah yang sangat mengesankan, soalnya saat pelipatan surat suara kita kerjakan dengan suka ria, walaupun harus begadang sampai jam tiga dini hari,” jelasnya kepada Radar Karawang saat ditemui di kantornya.
Dia melanjutkan, untuk pelipatan suara dari awal sampai selesai mengabiskan waktu selama satu minggu, dan selama itu pula dirinya dan panitia lainnya merasakan kurang tidur. Bahkan saking lelahnya, perempuan yang sudah usia 56 tahun itu sempat jatuh dari motor.
“Ibu langsung izin kepada rekan kerja untuk diurut (pijat) dulu selama dua jam, karena di bahu ini ada yang bengkak, dan itulah pengorbanan kami menjadi panitia pilkades,” ujarnya.
Meski lelah dan riskan, ibu yang sudah lanjut usia itu tidak patah semangat untuk mengentaskan tanggung jawabnya sebagai panitia pilkades. Ine mengaku sudah terbiasa dengan tugas seperti ini, pasalnya beberapa kali dia juga sudah sempat bergelut di pekerjaan serupa di pilkades 2014.
“Ibu tetap semangat karena kita sudah sumpah menjadi panita sebelas, itu supaya bekerja dengan baik,” katanya.
Selama menjalankan tugas menjadi panitia sebelas, Ine mengaku belum mendapatkan cemoohan dari masyarakat, walaupun dia adalah satu-satunya perempuan di panitia Pilkades Rengasdengklok Selatan.
“Sampai sekarang gak ada suara sumbang baik itu dari calon maupun dari timsesnya, karena mungkin mereka tahu jadi panitia sebelas itu berat,” katanya. (mra)