PURWAKARTA

Tugu Peluru Simbol Patriotisme Bojong

SIMBOL PENGHORMATAN: Tugu Peluru di Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, dibangun oleh warga sebagai bentuk penghormatan terhadap tujuh pejuang yang dibantai penjajah Belanda di lokasi tersebut. Prasasti mirip pelurun ini dibuat, juga sebagai simbol patriotisme warga Bojong.

PURWAKARTA, RAKA – Berbagai cara dilakukan masyarakat dalam menghormati para pahlawan yang ikut membantu memperjuangkan kemerdekaan. Di Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, warga membangun sebuah prasasti mirip amunisi senjata.

Masyarakat sekitar menyebutnya tugu peluru. Warga membangun tugu peluru bukan tanpa alasan, karena di sana pernah menjadi saksi bisu peristiwa pembantaian tujuh warga pribumi yang dianggap terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka diculik dan dieksekusi mati dengan cara ditembak oleh tentara Belanda tepat di tempat tugu peluru itu tegak berdiri.

Berdasarkan keterangan dari salah satu saksi sejarah yang masih hidup, Bah Dana, peristiwa itu diperkirakan terjadi pada 1948. Ketujuh korban pembantaian itu merupakan tokoh masyarakat yang nama-namanya ditulis dalam tugu tersebut. Adalah Enos Sanosi, Jamhur, Jakaria, Oji, Adung, Oha dan Arja.
“Peristiwa itu terjadi berawal dari laporan intelejen Belanda bahwa nama-nama tersebut merupakan orang-orang yang ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekan. Dari sanalah mereka kemudian diculik dan ditembak tepat di lokasi tugu,” ujar Dana, akhir pekan lalu.

Dia bercerita, dari tujuh orang yang dilaporkan oleh intelejen Belanda ternyata enam orang salah sasaran. Orang yang tidak masuk dalam pencarian. “Keenam orang yang dicari oleh Belanda kala itu selamat. Saat ini semua yang dicari-cari oleh belanda tersebut sudah meninggal,” tambahnya.

Atas peristiwa itu, tugu peluru dibangun sebagai rasa hormat terhadap tujuh pahlawan yang telah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Tugu Peluru itu juga di bangun sebagai saksi bisu jika dulu pernah terjadi peristiwa yang harus dikenang hingga saat ini,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button