Tumpahan Minyak Diselidiki
CIBUAYA, RAKA – Pembersihan tumpahan minyak di laut Karawang masih dilakukan. Agar berjalan kondusif, Polsek Cibuaya melalui personelnya melaksanakan pengamanan di sepanjang Pantai Cemarajaya, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya.
Pengamanan di pinggir pantai, sekaligus monitoring masyarakat yang mengangkat limbah minyak mentah yang sudah dimasukan ke kantong, untuk dibawa ke pihak Pertamina. Tidak hanya melakukan pengamanan di sepanjang pantai, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan sambang dan patroli menemui nelayan, sambil memberikan himbauan himbauan kepada masyarakat pinggir pantai, sehubungan dengan adanya dampak limbah yang menyebar ke bebebapa muara.
Rukun Nelayan Warsad mengatakan, minyak yang mencemari Pantai Sungaibuntu sangat mempengaruhi hasil tangkapan ikan. Apalagi bagi pencari ikan yang tidak memakai perahu, bisa sampai 100 persen tidak berpenghasilan.
“Kalau yang pakai perahu masih bisa mencari ikan walaupun menurun drastis pendapatannya. Tapi kalau yang langsung turun, mereka tidak lagi cari ikan,” katanya.
Sementara itu, Mabes Polri tengah melakukan penyelidikan atas peristiwa tumpahan minyak milik PT Pertamina di perairan Karawang. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, penyelidikan dilakukan secara paralel atau bersamaan dengan upaya pencegahan agar dampak tumpahan tidak meluas. “Secara paralel kita melakukan penyelidikan terhadap mengapa peristiwa itu terjadi,” kata Asep.
Asep menuturkan, penyelidikan yang dilakukan saat ini untuk mengetahui apakah peristiwa tumpahan minyak itu terjadi karena faktor kelalaian, atau karena faktor alam. Nantinya, kata Asep, setelah ditemukan penyebab peristiwa itu baru akan diambil pertimbangan dari sisi penegakan hukum. “Kita akan lihat proses penyelidikan akan membawa kita pada persoalan adakah faktor kelalaian, kesengajaan, atau karena alam, itu akan menjadi pertimbangan aspek penegakan hukumnya,” tutur Asep.
Asep menyampaikan, yang menjadi fokus kepolisian dan pemerintah saat ini adalah melakukan upaya pencegahan agar area tumpahan minyak tidak semakin meluas. Upaya itu sekaligus untuk mencegah kerusakan lingkungan hingga korban jiwa. Tumpahan minyak di Karawang terjadi sejak 12 Juli lalu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) belum menyimpulkan penyebab atau pihak yang menyebabkan kebocoran minyak di blok Offshore North West Java (ONWJ) di bibir pantai Cilamaya, pesisir utara Karawang. (cr4/tr/cn/jp)