KARAWANG

Tunda Kehamilan Selama Pandemi Covid-19

DIAJAK KB: Sosialisasi elayanan pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana.

KARAWANG, RAKA – Selama pandemi corona, masyarakat diminta menunda kehamilan. Perempuan yang sedang hamil dinilai rentan terkena virus karena daya tahan tubuh menurun.

Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang Sopiah menyampaikan, selama pandemi ini program KB di Karawang masih berjalan meskipun sosialisasi mesti menerapkan protokol kesehatan. Jika sebelumnya sosialisasi dilakukan dengan mengumpulkan massa, saat pandemi ini para kader KB mendatangi langsung pasangan usia subur (PUS) maupun peserta KB. “Apakah itu nanti harus disuntik lagi, atau ikut KB apa, yang jelas kami sosialisasikan jang hamil dulu di masa pandemi ini,” tegasnya, saat menghadiri sosialisasi dan bakti sosial BKKBN Jawa Barat di Kantor Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Sabtu (13/6).

Sebelumnya di tempat yang sama, perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana mengungkapkan, kunjungan mereka sebagai upaya menjaga kesinambungan pelayanan pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) selama masa pandemi Covid-19. Untuk memastikan hal tersebut, BKKBN mengajak Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk bersama-sama melihat dari dekat pelayanan di tengah masyarakat. Disamping itu masyarakat terdampak corona khususnya pesetra KB dan PUS juga mendapat sosialisaso serta bantuan sembako.

Dikatakannya, sosialisasi ini mengenai dua hal yakni program Bangga Kencana secara keseluruhan, dan secara khusus terkait pembangunan keluarga sebagai salah satu mitra pelayanan Bangga Kencana. Disamping itu terkait pembinaan remaja melalui program Generasi Berencana juga disosialisasikan. Adapun bantuan yang diberikan berupa kebutuhan bahan pokok sebanyak 500 paket di setiap titik. Di Karawang sendiri kegiatan ini dilakukan pada 12 titik diantaranya kantor Desa Gintungkerta dan Puskesmas Wadas. 20 paket dibagikan kesaat monitoring sedangkan sisanya diantarkan ke rumah warga. “Kami menjalankan protokol kesehatan dan menghindari pengumpulan massa demi kemaslahatan bersama, yang penting bantuan sampai kepada yang berhak menerimanya,” tuturnya.

Adapun bantuan yang diberikan di Puskesmas Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur berupa APD lengkap dan hand sanitizer. Dengan demikian diharapkan para bidan tetap bisa memberikan pelayanan kontrasepsi selama masa pandemi secara aman dan sesuai protokol pencegahan Covid-19. Lebih lanjut ia menjelaskan dengan adanya adaptasi kebiasaan baru (AKB), BKKBN menggerakkan para penyuluh keluarga berencana (PKB) untuk sepenuhnya membantu pelayanan. Termasuk di antaranya adalah mendistribusikan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) untuk digunakan di fasilitas kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta. Hal ini berbeda dengan sebelumnya yang menitikberatkan tugas PKB kepada tugas-tugas komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) atau penyuluhan.

Sementara itu Anggota Komisi IX DPR-RI Obon Tabroni yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan bidan desa dan tenaga kesehatan di puskesmas merupakan ujung tombak kesehatan masyarakat. Namun ia sendiri masih menemui puskesmas yang kekurangan APD lengkap. Hal ini menjadi masalah yang membuat para tenaga kesehatan di puskesmas rentan terpapar corona. (din)

Related Articles

Back to top button