KARAWANG

Tunjangan ASN tak Ikut Karawang Mengaji Dipotong

KARAWANG, RAKA – Usai menggelar sidang paripurna istimewa, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Karawang juga diisi dengan kegiatan pengajian untuk ASN, TNI dan Polri yang dilaksanakan di Aula Husni Hamid, Rabu (14/9).

Subkoordinator Bina Mental Spiritual Kesra Setda Karawang Ayat Nurhidayat mengatakan, Karawang Mengaji merupakan salah satu agenda inti pada rangkaian HUT Karawang tahun ini. Kegiatan tersebut merupakan bentuk syukur nikmat karena saat ini Karawang sudah berusia 389 tahun.

Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut pihaknya mengundang kiyai kondang dari Makassar Sulawesi Selatan yaitu Das’ad Latif sebagai penceramah dalam pengajian itu.
“Kita mengundang ustad kondang dari Makassar, kegiatan ini khusus untuk ASN, TNI dan Polri,” ujarnya kepada Radar Karawang.

Selain pengajian khusus ASN, kata Ayat, pengajian yang diisi oleh penceramah K.H Das’ad Latif juga dilaksanakan di Masjid Agung Syekh Quro Alun-alun Karawang pada pukul 19.30 setelah salat Isya. Namun untuk pengajian di Masjid Agung dibuka untuk masyarakat secara umum.
“Yang di Masjid Agung untuk masyarakat umum. Penceramah masih K.H Das’ad Latif dari Makassar,” ujarnya.

Sebelum agenda ceramah dimulai, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, Karawang mengaji merupakan program yang sudah lama berjalan, setiap hari Jumat ia selalu berkeliling dan melaksanakan istigosah bersama para tokoh agama. Namun karena terjadi pandemi program tersebut tidak dapat diteruskan. Ia berencana pada tahun 2023 nanti akan memulai kembali program tersebut.
“Karena saya meyakini melalui kegiatan Karawang Mengaji akan membawa keberkahan bagi masyarakat karawang,” ujarnya.

Bupati juga mengatakan, acara pengajian untuk ASN ini wajib diikuti oleh seluruh ASN yang ada di Pemda Karawang. Apabila ada ASN yang tidak mengikuti kegiatan tersebut, sanksinya ialah pemotongan TPP sebesar 10 persen.
“Kalau dalam rangkaian apalagi ini kegiatan mengaji, kalau ada yang tidak datang mohon maaf kami akan potong TPP 10 persen,” tegasnya.

Sementara pantauan Radar Karawang, usai acara pengajian tersebut selesai, para ASN kemudian berebut untuk mengisi absensi melalui fingerprint yang disediakan di lokasi kegiatan.
“Emang ini wajib, sudah ada edarannya. Makanya saya juga ikut karena gak mau dipotong TPP,” ujar salah seorang ASN yang tidak mau disebutkan namanya.

Sekretaris BKPSDM Karawang Jajang Jaenudin juga membenarkan bahwa kegiatan pengajian ini bersifat wajib bagi ASN. Karena setiap rangkaian HUT Karawang wajib diikuti oleh seluruh ASN Eselon 2, Eselon 3, Eselon 4 dan subkoordinator.
“Nanti dikomulatifkan dengan kegiatan lain. Kalau ada yang tidak hadir TPP bulan Oktober akan dipotong 10 persen,” jelasnya. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button