KARAWANG

Turubuk jadi Menu Andalan

KEBUN TURUBUK: Adi Setiawan mengambil turubuk dari kebun langsung.

KARAWANG, RAKA – Selain memiliki minuman yang menjadi ciri khas, Saung Cibokor pun memiliki turubuk sebagai makanan khas. Turubuk yang disediakan dipasok dari petani lokal.

Turubuk merupakan tanaman yang sudah langka. Saat ini dibudidayakan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat memiliki kebun turubuk di dekat Saung Cibokor. Tanaman ini yang digunakan hanya ujung pangkal saja. Tunas dari tanaman tersebut dapat ditanam kembali. “Ini gak dari biji tapi dari tunasnya, kan kalau yang udah tua ada akarnya jadi bisa ditanam lagi,” ujar Adi Setiawan, supervisor Saung Cibokor, Minggu (16/5).

Turubuk dapat diolah dengan berbagai cara, bisa digoreng dan juga bisa dinikmati langsung sebagai lalapan, bahkan dapat olah dengan cara dibakar. “Selain itu, tanaman tersebut pun dapat dijadikan sebagai sayuran,” paparnya.

Lokasi kebun turubuk tidak jauh dari Saung Cibokor. Tanaman ini menyerupai rumput ilalang. Rasa dari tanaman tersebut yakni manis namun ada asamnya. “Selain diolah, turubuk pun dapat dimakan secara langsung,” ujarnya.

Turubuk yang sudah matang, lanjut Adi, maka daun akan terlihat lebih mengembang. Pihak pengelola membeli tanaman tersebut sebesar Rp100 ribu per satu ikat besar. Tanaman tersebut sudah ada sejak zaman dahulu. “Harga satu iketnya Rp100 ribu tapi kalau di pasar udah mahal banget harganya, soalnya kan udah langka,” pungkasnya. (cr6)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button