Uncategorized

Uang Miliaran Cuma Dapat Besi Cor

JAYAKERTA, RAKA – Pembangunan Bendungan Microdam yang menghabiskan dana Rp 1.767.122.000 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian di perbatasan Desa Ciptamarga dan Desa Jayakerta Kecamatan Jayakerta terlihat terbengkalai.

Pembangunan microdam harusnya sudah selesai akhir Desember 2018 lalu. Karena seusai kontraknya, pekerjaan yang bersumber dari anggaran APBN tahun 2018 tersebut di tetapkan waktu pelaksanaannya selama 90 hari kalalender. Akibatnya, pekerjaan yang tak kunjung diselesaikan itu menuai keluhan puluhan petani Ciptamarga dan Jayakerta yang berharap microdam itu segera dirampungkan.

Seperti diungkapkan Hasan (45), petani Desa Ciptamarga, saat ini petani telah menyelesaikan masa panen dan siap untuk melakukan tanam kembali. Namun, pasokan airnya tersendat akibat mangkraknya proyek nasional tersebut. “Saat ini kami butuh air untuk mengairi sawah, sementara airnya tersendat oleh pembangunan yang belum selesai,” tandasnya kepada Radar Karawang, Senin (14/1).

Sebelumnya, ia sangat berharap pekerjaan microdam tersebut bisa membantu petani. Karena, dengan adanya bendungan bisa mengairi sawah di wilayahnya. Sementara menurut Kepala UPTD Pertanian Jayakerta Dodi Suryana, seharusnya pembangunan microdam tersebut sudah bisa di selesaikan. Bahkan, sejak awal pembangunan, ia pun mengaku sering mengingatkan kepada pelaksana agar segera diselesaikan. “Dari awal kita sudah peringatkan pihak pelaksana agar bisa diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan,” ucapnya. Pihak UPTD Pertanian saat ini, terang Dodi, hanya bisa menunggu kelanjutan pembangunan bendungan microdam yang terbengkalai tersebut. Ia pun menyebutkan tak tahu kapan bisa dilanjutkan pembangunan microdam hingga bisa diselesaikan pihak pelaksana. (rok)

Related Articles

Back to top button