Karawang

Uji Publik Asah Intelektual Masyarakat

DISKUSI: Sejumlah elemen masyrakat Kabupaten Karawang mengikuti diskusi mengenai Undang Undang Cipta Kerja.

KARAWANG, RAKA – Indonesia Independent Watch (IIW) gelar uji publik Omnibus Law. Diskusi publik itu merupakan pertama kali yang diselenggarakan oleh IIW dan turut hadir dari berbagai delegasi seperti dari organisasi kemahasiswaan, serikat buruh, pegiat lingkungan hingga legislator.

Riswandi, panitia pelaksana uji publik Omnibus Law mengatakan, uji publik yang diselenggarakan IIW ini merupakan arena untuk berargumentasi bagi yang pro maupun kontra soal pengesahan Undang Undang Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker). Karena pihaknya mengaku setiap polemik yang terjadi di tengah masyarakat ini bisa diselesaikan secara intelektual dan menjadikan aksi demonstrasi sebagai opsi terakhir.
“Jadi dialektika antar intelektualitasnya itu terbangun,” jelasnya kepada Radar Karawang.

Alasan IIW menyuguhkan tema mengurangi benang kusut Omnibus Law di Kabupaten Karawang, karena Riswandi menganggap sebelum disahkannya UU Ciptaker ini sudah menjadi polemik, kemudian ketika undang-undang tersebut telah disahkan lalu polemik apa yang akan terjadi nantinya.
“Setelah ini disahkan, polemik baru apa yang akan terjadi, nah kita suguhkan istilahnya dari beberapa kalangan diantaranya pandangan dari akademisi, mahasiwa dan serikat pekerja,” ujarnya.

Sementara, Riswandi sendiri menilai pengesahan UU Omnibus Law ini tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia sebagaimana pandangan yang sudah dijelaskan dari beberapa kalangan yang turut hadir.
“Tadi yang hadir dari akademisi, legislator, kalangan mahasiswa, kalangan buruh serikat pekerja, memang tadi ada beberapa yang tidak hadir diantaranya dari beberapa BEM,” ujarnya.

Riswandi menambahkan acara uji publik yang diselenggarakan ini merupakan acara pra launching IIW, setelah IIW ini mendapatkan SK Kemenkumham. Pihaknya mengaku kedepannya IIW juga akan mengadakan kegiatan seperti ini hanya saja mungkin beda tema.
“Memang kita ini lembaga kajian bukan ormas atau LSM kayak gitu, ini lembaga kajian kedepannya pasti akan mengadakan hal semacam ini,” pungkasnya.

Menurut pantauan dalam acara tersebut turut hadir perwakilan rakyat daerah, aktivis lingkungan, komunitas Gusdurian, serikat buruh, akademisi, organisasi mahasiswa seperti Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM), kegiatana ini berlangsung di Swiss-Belhotel, Karawang. (mra).

Related Articles

Back to top button