GERBANG SEKOLAH

Ujian Praktik Seni Budaya Bikin Film Pendek

JATISARI, RAKA – Siswa SMAN 1 Jatisari tengah disibukan membuat film pendek. Selain sebagai ajang kreatifitas, pembuatan film ini pun menjadi salah satu ujian praktik mata pelajaran seni budaya.

Rudi Hartono, guru seni dan budaya SMAN 1 Jatisatri meyampaikan, ada 12 kelas yang sudah mendaftar mengikuti pekan film pendek, diantaranya kelas XI IPA sebanyak 6 kelas dan kelas XI IPS sebanyak 6 kelas. Terseleksi 12 judul film pendek yang akan dilombakan pada 26- 27 April 2019 dengan tema keunggulan kompetitif nilai-nilai seni budaya dalam era revolusi industri 4.0 membangun character building,” ujarnya, kepada Radar Karawang.

Rudi menjelaskan, yang menjadi pembeda dari pekan film SMAN 1 Jatisari 2019 kali ini, pihaknya secara langsung mengajak dan sesuai dengan kurikulum. Siswa SMAN 1 Jatisari sebagai bagian dari generasi melenial di Indonesia untuk berperan aktif di dalamnya. “Ujian praktik dengan pembuatan pekan film pendek sangatlah penting untuk pembuat film, karena banyak sekali pembuat film di seluruh dunia memulai karirnya di ajang festival dan pekan film pendek, dan banyak pembuat film di Indonesia pun juga memulai karir di ajang-ajang seperti ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, pekan film pendek ajang kreatifitas sineas muda milenial ditingkat SMAN 1 Jatisari yang menyajikan film pendek dibutuhkan. Di antaranya memberi ruang bagi keberadaan dan mendorong perkembangan film pendek.

Menurut anggota komunitas social sinema 26, Jifara, film pendek boleh dibilang sangat membebaskan. Pembuat film pendek biasanya terbebas dari pikiran bagaimana harus menjadikannya komersial atau pikiran lainnya. Film pendek juga memiliki audiens yang sangat luas. “Meski masih dipandang marjinal, tak ada alasan bagi film pendek untuk tak bisa berkembang. Teknologi internet di era Revoyulsi Industri 4.0 sangat mendukung perkembangan film pendek,” tuturnya

Anggota komunitas social sinema 26 lainnya, Arief menyampaikan, motivasi pembuatan film pendek beragam. Hal itu di antaranya sarana pembelajaran menuju pembuatan film panjang, mensiasati biaya produksi, eksplorasi pembuatan film, dan agar ditemukan pencari bakat di dunia film. Secara umum, film pendek memang nilai komersialnya saat ini lebih rendah karena tak banyak televisi atau produser yang mau beli. “Film pendek tetap punya masa depan. Akan tetapi, sangat bergantung tangan kreatif di dalamnya,” pungkasnya.(acu)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button