
KARAWANG,RAKA- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang menjadi tuan rumah silaturahmi wilayah empat Jabar (Jawa Barat), Senin (16/6) di RM Alam Sari Telukjambe Timur.
Ketua PCNU Kabupaten Karawang Deden Permana mengatakan, sebuah kehormatan PCNU Karawang menjadi tuan rumah silaturahmi PCNU sewilayah Jabar 4 terdiri dari Karawang, Purwakarta, Subang, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.
Baca Juga : Capaian KB Pasca Persalinan Tembus 70 Persen
“Yang hadir tadi para ketua tanfidziyah di masing-masing wilayah yang ditemani oleh pengurus lainnya dari masing-masing wilayah, termasuk rais syuriah,” katanya usai pertemuan.
Deden menegaskan, pertemuan ini untuk membangun komitmen bersama dalam membangun dan mengembangkan NU di wilayah empat.
“Judulnya juga ukhuwah Annahdliyah. Tadi kita sharing seputar perkembangan dan dinamika NU di wilayah masing-masing. Bisa saling bertukar pikiran untuk pengembangan NU kedepan baik di wilayah empat maupun di Jawa Barat,” paparnya.
Salah satu agenda yang dibahas, lanjutnya, yaitu soal kaderisasi. Menurutnya, kewajiban setiap PCNU tidak hanya khidmat terhadap umat tapi juga melaksanakan kaderisasi.
Tonton Juga : ANNE RATNA, DULU BERJAYA KINI TERPURUK
“Kaderisasi ini penting sebagai pendidikan bagi warga NU untuk mengenal organisasi ini secara mendalam. Kaderisasi merupkan ruh dalam sebuah organisasi,” paparnya.
Rencananya, tambah Deden, akan diselenggarakan Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) melalui kepanitiaan bersama. Selain kegiatannya lebih gebyar, juga pembiayaannya bisa lebih ringan.
“Apakah nanti Karawang dulu sebagai tuan rumah atau dari PCNU yang lain. Jadi, nanti pesertanya pun dari masing-masing PCNU di wilayah empat ini,” ujarnya.
Tidak hanya soal kaderisasi, terusnya, pertemuan tersebut juga membahas seputar isu-isu yang berkembang dikalangan Nahdliyin. Menurutnya, semua harus disikapi secara bersama dengan arif dan bijaksana.
“Kami juga bicara tadi soal isu-isu seputar NU. Kita memiliki kewajiban menjaga bersama marwah organisasi yang didirikan oleh para ulama ini, supaya masyarakat, khususnya Nahdliyin tidak salah persepsi dalam menanggapi isu yang berkembang,” ujarnya.(asy)