UKK LSP Masih Diragukan
KARAWANG, RAKA – Ada yang berbeda tahun ini dengan tahun sebelumnya di SMKN 1 Cikampek. Pasalnya seluruh siswa kelas XII harus bersiap-siap mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang sebelumnya dengan Dudi kini dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Persiapan untuk UNBK dan UKK, untuk UKK tahun sekarang sama LSP BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” ujar kepala TU SMKN 1 Cikampek Martias, baru-baru ini.
Ia menyampaikan, sebenarnya ada rasa kekhawatiran dari pihak sekolah. Meski sertifikatnya nanti berlaku secara internasional, tapi sejauh ini di dalam negeri saja tidak pernah anak yang meu bekerja ke industri ditanya sertifikat LSP. “Jadi kalau sebelum-sebelumnya, anak-anak yang ngelamar kerja juga cukup pakai sertifikat dudi,” tambahnya.
Meski demikian, ia berharap rasa kekhawatirannya tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Bahkan ia menginginkan sertifikat LSP benar-benar menjadi syarat untuk bisa masuk kerja. “Jadi pemerintahnya juga harus sosialisasi ke seluruh perusahaan yang ada di tanah air,” pintanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, selain itu ada hal yang mengganjal lainnya, yaitu persoalan tingkat kelilisan peserta didik saat tes UKK. “Dulu pernah pakai LSP, dari seian banyak hanya beberapa orang yang dinyatakan kompeten,” bebernya.
Karenanya, ia menghimbau kepada para peserta didik untuk lebih rajin lagi belajar teori dan praktiknya. Sehingga saat UKK benar-benar kompeten dan mendapat sertifikat. “Karena pilihannya cuman dua, kompeten dikasih sertifikat, kalau tidak kompeten ya gak dapat sertifikat,” ujarnya.
Disamping itu, tambahnya, saat ini seluruh SMK di Kabupaten Karawang juga tengah mempersiapkan UNBK. Mulai dari perangkat, kesiapan mental siswa dan lain sebagainya sudah mulai digarap. “bahkan sudah mulai simulasi UNBK yah,” pungkasnya. (zie)