UKM Purwakarta Berkembang
PURWAKARTA,RAKA – Dari waktu ke waktu jumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) baru di Kabupaten Purwakarta terus bertambah. Mengindikasikan laju perkembangan usaha kecil dan menengah tersebut menunjukan tren yang cukup positif.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta Entis Sutisna membenarkan hal tersebut. Data yang ada di dinasnya, selama 2018 ini saja ada 22 UKM baru yang hadir di wilayah yang dipimpin Bupati Anne Ratna Mustika ini. “Mayoritas, UKM bergerak di sektor makanan dan minuman (kuliner),” ujar Entis Sutisna, kepada sejumlah awak media belum lama ini.
Dia menjelaskan, hingga akhir 2018 ini, total UKM yang aktif tercatat sebanyak 8.500 unit. Kondisi ini, mengindikasikan jika sektor tersebut mengalami perkembangan yang cukup baik hingga kini.
Menurutnya, jika sektor UKM ini paling bertahan dalam situasi ekonomi seperti saat ini. Ketika, rupiah tergerus sama dolar, justru UKM di Purwakarta mengalami penambahan jumlahnya. “Dengan begitu, usaha kecil benar-benar bisa survive di tengah gempuran masalah ekonomi dunia,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya sangat mengapresiasi. Ini semua, berkat kerja keras masyarakat yang turut berkontribusi dalam sektor UKM. “Apalagi, sektor ini dinilai mampu menyejahterakan masyarakat. Salah satu indikasinya, pelaku UKM mengalami perubahan penghasilan,” terangnya.
Misalkan, sambung dia, biasanya sebelum jadi pelaku UKM dalam sebulan mendapatkan penghasilan Rp 2 juta. Ketika, terjun ke dunia bisnis mengalami peningkatan. Omzetnya bisa di atas Rp 3 juta per bulan. “Jadi, dengan tumbuhnya sektor UKM ini, bukan hanya pelaku usahanya saja yang berkembang, melainkan pihak lain seperti keluarga bisa punya penghasilan karena direkrut jadi karyawan mereka,” katanya.
Entis menambahkan, 8.500 UKM yang tercatat ini tersebar di 192 desa dan kelurahan yang ada di 17 kecamatan. Adapun produk unggulan UKM ini, seperti yang sudah populer. Yakni, camilan simping, manisan pala, dan sate maranggi. “Adapun produk baru yang lagi populer, yaitu jenis cake dan olahan dari tepung lainnya,” pungkasnya. (gan)