Uncategorized

Ular Berbisa Turun Gunung

TERBARING: Dadang (43) warga Kampung Cilaksana, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, hanya bisa tergolek lemah setelah digigit ular tanah.

Petani Digigit Nyaris Tewas

TEGALWARU, RAKA – Dampak kekeringan bukan saja waspada akan kebakaran, tapi masyarakat Kecamatan Tegalwaru dihantui rasa cemas oleh kehadiran binatang reptil jenis ular berbisa yang turun gunung mencari tempat yang teduh.

Seperti yang menimpa Dadang (43) warga Kampung Cilaksana, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru. Nasib apes menimpa dirinya. Saat sibuk membersihkan ilalang di lahan miliknya, kaki kanannya dipatuk ular tanah atau biasa disebut ular Gibug.

Dadang mengatakan, saat kejadian sedang membersihkan rumput ilalang di areal lahan miliknya. Memang cukup lebat dan agak rindang oleh pepohonan.

Saat menyibak dedaunan, kaki kanannya seperti pegal dan berdarah. Lalu terlihat ular tanah jenis Gibug menjauh. Selang lima menit, tubuhnya menggigil dan dia pun akhirnya berteriak-teriak memohon bantuan kepada orang yang bisa mendengarnya.

“Beruntung, nyawa saya masih selamat. Kondisi di lahan saya teduh dan adem, makanya saya yakin ular mengarah ke areal lahan yang nyaman dan adem, karena panas kondisi sekarang,” jelas Dadang kepada Radar Karawang, Jumat (20/9).

Saksi mata, Ira (37) mengatakan, saat kejadian korban sudah lemas, namun masih bisa teriak-teriak meminta tolong. Beruntung ada warga yang menemukan, hingga akhirnya dibawa ke IGD Puskemas Loji. “Kalau telat, nyawa korban bisa melayang,” ungkap Ira, warga Cintalaksana.

Ira membeberkan, kejadian itu pada Kamis (19/9) sore. Sayangnya keberadaan serum anti ular berbisa di IGD Puskesmas Loji, sudah habis. Maka korban dibawa ke Puskesmas Pangkalan. Menurut pengakuan Ira, obat serum berbisa ada namun kadaluarsa akhirnya korban dibawa ke RSUD Karawang untuk ditindaklanjuti. “Alhamdulillah korban agak jauh lebih baik kondisinya sekarang ini. Memang ular tanah jenis gibug cukup berbisa sekali. Kalau telat saja korban bisa meninggal dunia,” terang Ira.

Wawan (44) warga mengatakan, masyarakat cukup resah bukan saja terhadap kebakaran, tapi terhadap hewan melata yang cukup berbisa seperti ular tanah jenis gibug. “Saya berharap pemerintah khususnya di bidang kesehatan, harus siap-siap juga menyediakan serum anti bisa, jika ada kejadian seperti ini bisa langsung tertanggulangi,” harapnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button