Uncategorized

UNBK Lebih Mahal

392 Siswa, 140 Komputer, 6000 Watt Listrik

RENGASDENGKLOK, RAKA – Sebanyak 392 siswa kelas 9 SMPN 2 Rengasdengklok menggelar simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Kegiatan simulasi UNBK terbagi tiga sesi. Pertama dimulai pukul 07.30-09.30 WIB, sesi kedua 10.30-12.30 WIB, dan sesi terakhir pukul 14.00-16.00. Hal tersebut karena minimnya unit komputer yang ada di sekolah tersebut.

Deni Wahyudi, operator SMPN 1 Rengasdengklok mengatakan, jumlah unit komputer yang tersedia untuk pelaksanaan simulasi UNBK di SMPN 1 Rengasdengklok sebanyak 140 unit, itupun hasil meminjam dari SMPN 2 Rengasdengklok sebanyak 20 unit komputer, dan menggunakan 6 komputer guru SMPN 1 Rengasdengklok. Sementara ada empat ruang kelas yang dijadikan tempat simulasi UNBK, dari masing-masing kelas diisi oleh 33 peserta UNBK. Pihaknya mengaku, setiap ruangan terdapat satu pengawas dan satu operator. “Kurang lebih simulasi ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan UNBK, yang akan dilaksanakan antara bulan Maret atau April nanti,” jelasnya kepada Radar Karawang.

Dalam teknis pelaksanaan, lanjut Deni, setiap siswa sudah memiliki user dan password berbeda yang diberikan langsung dari pusat, sehingga isi jawaban dari soal ujian pun secara otomatis akan masuk dan tersimpan di pusat. Meski UNBK terlihat simpel dan mudah, tetapi memakan biaya lebih besar dibandingkan dengan UNKP (Ujian Nasional Kertas dan Pensil). Sebab UNBK membutuhkan daya listrik yang lebih besar, belum lagi koneksi jaringan. “Awalnya (daya) listrik di sini hanya 2000 watt, kemudian ditambah (4000 watt) jadi 6000 watt. Ini baru menggunakan 140 unit komputer, bagaimana kalau setiap siswa satu unit komputer,” ujarnya.

Diantara yang perlu diantisipasi untuk pelaksanaan UNBK, kata Deni, salah satunya adalah genset. Sebab jika terjadi gangguan listrik, bisa tergantikan oleh genset. Dan itu tidak akan menganggu keberlangsungan siswa dalam melaksanakan ujian. “Kecuali kalau servernya mati, otomatis akan mengisi soal dari awal lagi,” katanya.

Simulasi UNBK dilaksanakan dua hari dengan dua mata pelajaran yaitu Bahasa Inggris dan Matematika. Yana Suryana, siswa kelas 9 I SMPN 1 Rengasdengklok mengatakan, sejak SD dirinya sudah bersentuhan dengan komputer sehingga tidak ada yang dikhawatirkan dalam pelaksanaan UNBK. “Karena baru pertama ujian pakai komputer, jadi ada rasa grogi,” katanya sebelum masuk ruangan UNBK. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button