1.373 Jaring Nelayan Kena Minyak
PEDES, RAKA – Tumpahan minyak Pertamina di laut Karawang benar-benar sangat menyusahkan. Selain nelayan, petambak, juga warga yang tinggal di pesisir. Baru-baru ini tercatat 1.373 jaring nelayan dilaporkan terkena tumpahan minyak mentah Pertamina. Hal ini membuat nelayan kelimpungan, karena minyak lengket dan sulit dihilangkan. Alat tangkap milik mereka kini tidak bisa dipakai lagi.
Tarli, Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Desa Sungaibuntu mengatakan, setiap hari minyak di laut bisa diangkut sebanyak 400 karung.
“Setiap hari ada empat armada (perahu) yang beroprasi untuk mengangkat limbah di air, dan satu perahu bisa mengangkat maksimal 100 karung,” ujarnya.
Asep Rahman, kepala Desa Sungaibuntu mengatakan, sejak Selasa (23/7) Desa Sungaibuntu sudah membuka pengaduan bagi warga yang dirugikan, akibat dampak tercemarnya minyak Pertamina. Menurut pengakuannya, saat ini baru mayoritas nelayan dan pengelola pariwasta yang ada di Sungaibuntu yang sudah menyampaikan pengaduan. Sedangkan petani tambak baru ada satu orang yang melaporkan.
“Semua limbah yang ada di Desa Sungaibuntu, sementara dikumpulkan di halaman kantor desa,” pungkasnya.
Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan Nelayan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang Setya Saptana mengatakan, jaring yang terpapar tumpahan minyak rata-rata milik nelayan dengan kapal di bawah 8 Gross Ton (GT). Menurutnya, laporan tentang jaring yang rusak akan diserahkan ke tim kompensasi yang dibentuk Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Selanjutnya, tim yang akan mengajukan ke pihak Pertamina agar kerugian yang diderita warga itu diganti. “Sejauh ini, pihak pertamina sangat kooperatif terhadap tuntutan warga dan Pemkab Karawang,” kata Setya.
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah melakukan pendataan hingga verifikasi oleh Tim Verifikasi Kompensasi bersama Pertamina. “Jika ada nelayan yang terdampak, silakan melapor kepada Dinas Perikanan,” kata dia.
Selain itu, sejumlah titik mangrove juga terdampak. Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan berapa luas mangrove yang terpapar. Setya menyebut, tambak garam milik 15 kelompok petani garam di sejumlah wilayah juga terdampak. Garam-garam yang terindikasi terdampak bahkan dilakukan pegujian. “Saat ini, masih menunggu hasil (pengujian),” kata dia. (cr4/psn/pro/kp)