16 Sekolah di Cilamaya Kebanjiran
BANJIR : Salah satu sekolah di Cilamaya Wetan yang kena banjir. Kini banjir tersebut mulai berangsur surut, kegiatan belajar mengajar pun kembali berjalan.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Banjir berangsur surut seiring dengan turunnya intensitas hujan. Namun, masyarakat harus tetap waspada, mengingat musim hujan masih terus berjalan.
Ribuan rumah, sawah dan sarana pendidikan menjadi korban. Untuk sarana pendidikan, dari 16 sekolah yang terendam, tercatat ada 11 Sekolah Dasar (SD) terdampak.
Dikatakan Ketua PGRI Kecamatan Cilamaya Wetan Ade Fatimah, di korwilcambidik Cilamaya Wetan, sedikitnya ada 11 SD yang terendam banjir. Namun, seiring dengan surutnya air, nampaknya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tiap sekolah akan tetap berlangsung. “Belajar seperti biasa,” katanya.
Di samping sarana pendidikan, pihaknya juga terus memantau keadaan para guru yang berada di Kecamatan Cilamaya Wetan. Terlihat banyaknya korban banjir di wilayah saat ini, pihaknya memberikan bantuan kepada para guru yang menjadi korban banjir kali ini. “PGRI Cilamaya Wetan menyumbangkan 200 bungkus sembako dan mie instan khusus keluarga guru yang kebanjiran,” katanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, ada juga bantuan untuk 11 SD yang terdampak banjir, satu kantor korwil, dan 1 gedung PGRI. Sekedarnya, pengganti duka dan lelah bersih. Meskipun kecil, ia berharap semua itu bisa bermanfaat bagi mereka yang kebanjiran.
Melihat musim hujan yang masih panjang, ia khawatir banjir akan kembali melanda wilayah Kecamatan Cilamaya Wetan. Untuk itu, pihaknya mendirikan posko sendiri sebagai sarana dan menerima bantuan dari PGRI lain yang ingin menyumbang. “Kami hanya menampung bantuan atau sumbangan dari beberapa cabang PGRI, PGRI kabupaten kemudian mendistribusikannya,” ujarnya.
Sebelumnya, pihaknya juga telah mendistribukan bantuan berupa pakaian bekas layak pakai, mie instan dan air mineral kepada lima desa terdampak. Diantaranya Desa Tegalwaru, Desa Muara, Desa Cilamaya, Deaa Mekarmaya dan Desa Sukatani.
Di tempat berbeda, Wakasek SMK Iptek Cilamaya Yunus, ia juga siap berbenah setelah lingkungan sekolahnya di hantam bencana banjir.
Menurutnya, banjir kali ini merupakan yang terparah, karena hampir semua kelas digenangi air. “Biasanya gak sampai naik ke ruangan kelas,” katanya.
Namun, seiring dengan air yang berangsur surut, pihaknya telah mempersiapkan berbagai sarana kebutuhan sekolah demi keberlangsungan proses belajar memgajar. Namun, tetap waspada karena musim hujan masih panjang. “Besok (hari ini) Senin bisa berjalan KBM,” pungkansya. (rok)