22 MWC Datangi PBNU, Minta Hasil Konfercab Segera Disahkan
KARAWANG, RAKA – Perwakilan 22 Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Karawang mendatangi kantor PBNU di Jakarta, Jumat (19/8). Mereka meminta agar PBNU segera mengesahkan dan mengeluarkan surat keputusan (SK) kepada pengurus PCNU Karawang hasil konfercab ke XXI 26-27 Maret 2022 lalu.
Ada beberapa poin yang disampaikan 22 MWC dihadapan PBNU melalui surat pernyataan bersama, pertama pelaksanaan konfercab XXI PCNU Karawang sah, karena seluruh proses kegiatan berjalan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama dalam kondisi aman, tertib dan lancar. Kedua, menerima seluruh keputusan yang dihasilkan konfercab XXI PCNU Karawang. Ketiga, menolak adanya konferensi ulang atau apapun istilah lainnya karena hanya akan menimbulkan inkondusifitas dan ketidak harmonisan serta semakin tajamnya friksi di antara warga NU di Karawang.
Keempat, akan bersama-sama menjalankan konsolidasi dan komunikasi serta kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi jamiyyah NU seperti syahriahan, bahstul masail dan lainnya. Kelima, meminta agar PBNU segera mengeluarkan SK dan pengesahan atas hasil-hasil keputusan konferensi cabang XXI NU Karawang.
Koordinator 22 MWC H Ujang Yusuf Hadi melihat, usai konfercab lalu ada upaya dari pihak-pihak tertentu melakukan manuver yang mengatasnamakan organisasi. “Kami minta PBNU bersikap secara tegas terhadap segala bentuk pemalsuan dan rekayasa dari sekelompok orang yang mengatasnamakan MWC. 22 MWCNU yang ber- SK adalah kami yang hari ini datang ke PBNU dengan membawa bukti lengkap MWC,” terangnya.
Ujang meminta PBNU segera menerbitkan SK dan mengesahkan KH Nandang Quseri dan KH Ahmat Ruhiat Hasby sebagai rois dan tanfidz PCNU Karawang hasil konfercab XXI. “Kami merasa sudah waktunya kami meluruskan segala bentuk rekayasa dan manipulatif cerita hoaks yang beredar selama ini, dan meminta PBNU segera menerbitkan SK PCNU Karawang dibawah kepemimpinan KH. Nandang Qusaeri dan KH. Ahmad Ruhiat Hasbi,” tegasnya. (asy)