30 Anjing Dikerahkan Buru Tikus
BERBURU TIKUS: Petani memburu tikus menggunakan anjing liar yang disewa dari Kabupaten Subang. Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi hama tikus jelang masa tanam.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Sejumlah petani mengerahkan puluhan anjing untuk membasmi hama tikus di Dusun Balongjambe, Desa Rengasdengklok Utara. Kegiatan ini dilakukan agar padi terbebas dari hama tikus.
Kepala UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Rengasdengklok Sudarma mengatakan, anjing yang diterjunkan merupakan anjing khusus memburu tikus dari Kabupaten Subang. “Sebelumnya sudah ada pergerakan juga dari petani setempat untuk membasmi tikus,” jelas, kepada Radar Karawang, Selasa (14/01).
Nurdin, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) mengaku, biaya sewa anjing liar sebesar Rp1,5 juta untuk satu hari, belum lagi ditambah uang jalan Rp 1 juta. Namun, jika operasi basmi tikus ini berlanjut sampai beberapa hari, hanya menambah biaya Rp1,5 juta per hari, tanpa harus membayar uang jalan lagi. “Kita hanya satu hari saja, jadi bayarnya hanya Rp2,5 juta,” katanya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sripohaci Rengasdengklok Utara Sudin, mengungkapkan masalah hama yang paling meresahkan para petani saat ini adalah tikus, pasalnya waktu panen padi kemarin, hasilnya tidak memuaskan akibat banyak tikus. Karena kurang lebih dari 209 hektare sawah yang ada di Rengasdengklok Utara, hanya 20 hektare yang mendapatkan hasil yang bagus. “Panen kemarin ini penghasilan petani banyak yang menurun, normalnya satu hektare itu dapat 6 atau 7 ton, tapi kemarin ada yang cuma dapat 8 kuintal,” katanya.
Epen, ketua tim Pemburu Kagiatan Tikus (KTI) mengaku anjing peliharaannya memang sudah terlatih untuk memburu tikus, bahkan dirinya sudah di beberapa tempat seperti Majalaya, Sampalan. Dan saat ini dia menurunkan 30 ekor anjing untuk memburu tikus di areal pesawahan dan perkebunan Dusun Balongjambe. “Anjing ini memang khusus pemburu tikus, tapi gak galak kalau sama orang,” pungkasnya. (mra)