RAWAMERTA, RAKA – Kapolres Karawang AKBP Slamet waloya mengunjungi Monumen Perjuangan Rawagede sebagai rangkaian kegiatan peringatan aksi pembantaian tentara Belanda terhadap warga Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta itu. “Monumen Rawagede ini saksi pembantaian terhadap 431 rakyat sipil Karawang oleh tentara Belanda pada 9 Desember 1947 lalu,” ujar Kapolres Slamet waloya.
Kapolres datang mewakili Kapolda Jawa Barat bersama perwakilan Kodam 3 Siliwangi. Hadir juga dalam kegiatan itu tokoh masyarakat serta Kepala Dinas Sosial Jabar Danilaga mewakili Gubernur Jawa Barat.
Secara terpisah Entin (56) cucu ahli waris pembantaian Rawagede mengaku setiap ahli waris mendapatkan santunan dalam kegiatan tahunan ini, sedikitnya dalam satu tahun, mendapat 3 kali santunan. Yakni bulan Agustus, menjelang lebaran, dan peringatan peristiwa tragedi Rawagede yang jatuh pada setiap tanggal 19 Desember. “Alhamdulillah, masih ada bentuk perhatian terhadap ahli waris,” ujarnya.
Selain ahli waris, jompo dan anak yatim juga mendapatkan santunan serupa. Sekitar 181 ahli waris, 81 jompo, dan 41 anak yatim. Santunan yang ia terima cukup kecil jumlahnya di bandingkan dengan pengorbanan kakeknya terdahulu. Hanya saja, sekitar Rp 5 juta pernah ia terima sebagai dana hibah. (rok)
