Akses Warga Duren Terganggu
KLARI, RAKA – PT KAI telah menutup pintu perlintasan rel kereta api di Gang Artis, Desa Duren, Kecamatan Klari. Warga masih berharap, agar pagar besi yang dipasangi di gang tersebut dicabut dan bisa dilewati lagi seperti semula.
Odih (37), warga Desa Duren mengatakan, kebijakan yang diambil PT KAI dinilai tidak tepat, karena perlintasan itu sebagai aktivitas berkendara warga. Setelah ditutup, dia harus berputar arah sehingga memakan waktu yang cukup lama. “Saya kecewa sama kebijakan PT KAI, kita harus putar arah sampai makan waktu lama,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Sabtu (15/13).
Diteruskannya, saat awal penutupan sempat terjadi aksi warga Desa Duren, walaupun dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan tapi ini sangat tidak tepat karena dengan ditutupnya perlintasan tersebut maka jalan utama akan semakin macet, perlintasan tersebut merupakan akses jalan pintas. “Kita pernah melakukan aksi massa karena bentuk kekesalan kami, dan meminta untuk dibuka kembali. Walaupun niat PT KAI sangat baik untuk mengurangi tingkat kecelakaan, tapi jalan utama akan lebih macet kalau misalkan perlintasan ini ditutup,” tandasnya.
Hal serupa disampaikan Marni (29), seorang ibu rumah tangga sekaligus pemilik toko kelontong, dirinya mengaku merasa kesulitan sejak penutupan pintu perlintasan kereta api, kini dirinya harus menempuh jalan yang jauhnya tiga kali lipat ketika hendak berbelanja ke pasar dan harus melewati jalan macet. “Sekarang saya harus muter tiga kali lipat jauhnya kalau mau belanja ke pasar dan harus macet-macetan,” akunya.
Bahkan, terusnya, pihak PT KAI menghancurkan pos yang menjadi tempat pengawas perlintasan tersebut, kini jalan tersebut hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, sebab dipasangi tiang besi oleh pihak PT KAI. “Posnya saja dihancurin, sekarang cuma bisa dilewati pejalan kaki, soalnya dipasang tiang besi jdi kendaraan gak bisa lewat” pungkasnya. (cr3)