Uncategorized

Anak Muda Buta Sejarah PKI

NONTON BARENG: Pemuda Bakanjati nonton bareng film G30S/PKI.

KLARI, RAKA – Banyak pemuda dan anak sekolah yang tidak tahu sejarah kekejaman Partai Komunis Indonesia. Salah satu penyebabnya, sejarah tentang pemberontakan partai terlarang tersebut sudah dihapus dari buku pelajaran.
Begitupun film seputar pemberontakan G30S/PKI, sejak reformasi bergulir 1998 lalu sudah tidak lagi menjadi tontonan wajib yang diputar setiap malam tanggal 30 September. Ketidaktahuan sejarah peristiwa pemberontakan PKI ini, juga diakui Usyie Roihatul Jannah (16), warga Dusun Bakanjati, Desa Pancawati, Kecamatan Klari.

Dara berhijab ini mengaku baru pertama kali menonton film G30S/PKI pada acara nonton bareng di Dusun Bakanjati, Desa Pancawati. Diakuinya, selama di sekolah tidak pernah mendengar sejarah pembunuhan para jenderal oleh tentara yang pro kepada Partai Komunis Indonesia. “Filmnya ngeri sekali, para jenderal ditembak dan dibawa ke Lubang Buaya,” kata siswi SMAN 1 Klari ini.

Ia menambahkan bahwa film sejarah G30S/PKI menceritakan tentang pengkhianatan anak bangsa terhadap negaranya, tentunya harus menjadi cerminan agar kedepan tidak terulang kembali. “Film sejarah itu bisa jadi pelajaran bagi kita supaya peristiwa yang telah lama terjadi tidak terulang kembali,” tambah anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Inisiator nonton bareng film G30S/PKI, Muhammad Yanwar mengatakan, pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI bertujuan agar para pemuda di desanya tidak melupakan sejarah kekejaman PKI. Meski saat ini bangsa Indonesia sudah bersatu padu, bahkan keturunan kader PKI sudah bisa bekerja seperti masyarakat lain pada umumnya, generasi muda tidak boleh lengah dan melupakan sejarah. “Kita perlu waspada. Karena saat ini keturunan PKI sudah masuk ke struktur pemerintahan. Intinya ingat pesan Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” kata alumni Unsika tersebut di sela-sela pemutaran film pemberontakan G30S-PKI, Kamis (30/9) malam. (cr8)

Related Articles

Back to top button