Uncategorized

Anak Pengajian Salawatan di Tugu Kebulatan Tekad

ISI WAKTU: Anak-anak pengajian Majelis Taklim Nurul Hidayah melantunan salat di area Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok. Aktifitas ini rutin mereka laksanakan setiap sore untuk meminimalisir perilaku negatif di area tugu.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Sejumlah anak-anak Majelis Taklim Nurul Hidayah belajar membaca syair atau salawatan di tengah-tengah pendopo Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok. Lantunan syair islami dibaca dengan bergantian oleh santri Nurul Hidayah dengan menggunakan pengeras suara.

Gunadi, pengajar Majelis Taklim Nurul Hidayah mengatakan, setiap menjelang Perayaan Hari Besar Islam (PHBI), sejumlah santri turut mengadakan kegiatan membaca syair di tengah pengunjung Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok. “Biasanya kegiatan seperti ini dilakukan setiap sore hari Sabtu dan Minggu,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (15/3).

Salawatan di ruang terbuka ini, lanjutnya, agar meminimalisir kegiatana negatif di area tugu. Tak hanya itu, kata Gunadi, terlebih lagi dengan belajar syair tersebut merupakan motivasi anak untuk lebih giat mengaji, apalagi untuk anak-anak masih berusia SD. “Gak hanya cuma belajar syair, kalau setiap hari kita belajar fikih, Alquran sama akhlak juga,” katanya.

Disamping belajar ngaji dan salawatan, menjelang pelaksanaan Isra Mi’raj ini anak-anak Nurul Hidayah juga ada yang turut mencari dana di tengah-tengah pengunjung tugu, bahkan untuk Gunadi sendiri sampai ke wilayah Karawang Kota atau Tanjungpura menggalang dana demi terselenggaranya perayaan Isra Mi’raj yang akan berlangsung pada 2 April mendatang. “Nanti kegiatannya di sini kita mengundang juga beberapa habaib kemudian para tokoh masyarakat,” ucapnya.

Deden, pengajar Majelis Taklim Ashobru dan juga sekaligus humas panitia PHBI mengaku antusias anak maupun pemuda wilayah Rengasdengklok ini masih terbilang tinggi dalam mensukseskan kegiatan-kegiatan hari besar Islam. “Jadi semuanya kita rangkul mulai dari anak sekolah sampai yang pakai tato juga ikut berpartisipasi,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button