Belajar Baca Quran Lebih Baik Dibanding Nongkrong
RENGASDENGKLOK, RAKA – Derasnya pengaruh barat melalui teknologi, ternyata tidak mampu menggerus minat belajar membaca Quran di pedesaan.
Rahmat (42) guru ngaji di Dusun Jatiperuh, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, mengatakan anak-anak yang belajar baca Quran dari tahun ke tahun terus bertambah. Menurutnya sejak pertam kali mengajar tahun 2009, hanya ada tiga anak yang belajar. Sekarang mencapai 50 orang yang belajar padanya. “Ngaji malam mulai habis magrib sampai isya. Muridnya dari anak SD sampai SMA,” jelasnya kepada Radar Karawang, Minggu (30/6).
Ia melanjutkan, saat ini yang ngaji malam kebanyakan dari anak SD sampai SMP, sedangkan dari anak SMA bisa dihitung dengan jari. Murid-muridnya rata-rata diantarkan orang tua, dan ada juga yang datang sendiri.
“Kalau ngaji malam tidak dipungut biaya, bahkan ada aja yang datang sendiri,” katanya.
Rahmat mengungkapkan, menjadi pengajar sudah menjadi kewajibannya untuk mengamalkan ilmu, walaupun satu huruf dan tidak melihat kepada nominal. “Di sini kita tekankan untuk beljara baca Alquran mulai dari juz ama sama iqro, dan juga belajar syafinatunaja kalau dari fikihnya, dan kalau tauhidnya kitab tijan,” katanya.
Tiara Putri (16) warga Dusun Sasak, Desa Amansari, mengatakan dari tahun 2015 sudah belajar baca Alquran dari Rahmat. Dia memilih menggunakan waktu untuk mengaji daripada nongkrong. “Lebih baik ngaji untuk bekal di akhirat, dan saya ngaji dari SD sampai sekarang SMA masih ngaji, cuma tempatnya saja yang pindah-pindah,” pungkasnya. (cr4)