BUMDes Jayabaya Bangun Cluster UMKM

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Jayabaya, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, berencana membangun cluster Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai pusat produksi dan pemasaran kelompok-kelompok UMKM di desa tersebut. Hal itu disampaikan oleh Direktur BUMDes Jayabaya Arif Lukmanto. “Kalau terciptanya suatu cluster UMKM akan membawa nama baik desa, karena pertama kali,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Ia mengatakan, dibangunnya cluster UMKM akan meningkatkan daya saing UMKM di desanya dengan UMKM di luar Karawang. UMKM juga nantinya diarahkan untuk dapat masuk ke dunia industri yang memiliki standar internasional. Hal tersebut menjadi nilai plus bagi UMKM. Dan sejauh ini ada tiga kelompok UMKM dibawah binaan BUMDes Jayabaya, masing-masing fokus pada makanan, kerajinan tangan, dan usaha distribusi.
Cluster UMKM ini merupakan program jangka panjang BUMDes Jayabaya sejak 2017, setelah terlaksananya program jangka pendek yakni pembinaan UMKM dan program jangka menengah, yakni menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan di wilayah Desa Sirnabaya.
Cluster UMKM ini tentunya bukan proyek yang dapat selesai dengan waktu cepat. Langkah yang telah dilakukannya adalah menjalin komunikasi dengan Yayasan Pegawai Perum Peruri (Yapetri) untuk pembelian lahan milik yayasan tersebut, karena Desa Sirnabaya sudah tidak memiliki lahan. “Saya mencoba datang ke Peruri, Yapetri, supaya Yapetri memberikan solusi, sementara misalkan kita pakai dulu tempatnya tapi nanti kita beli bertahap,” terangnya.
Mengenai BUMDes Jayabaya, sudah banyak prestasi yang ditoreh, misalnya mewakili Kabupaten Karawang untuk mengikuti pameran UMKM di KBRI Malaysia 2018, yang diselenggarakan oleh Kemendagri. Profit yang didapat oleh BUMDes Jayabaya juga terbilang besar yakni mencapai Rp94,8 juta pada tahun 2018, yang diperoleh dari penyediaan komponen produksi untuk perusahaan. Meski begitu, sumbangan BUMDes Jayabaya untuk PADes Sirnabaya pada tahun tersebut hanya senilai Rp1,5 juta, sisanya untuk modal pembangunan cluster UMKM. “Untuk cluster ini kita juga akan menjalin kerjasama dengan perusahaan, bukan meminta ya, tapi kita jalin kerjasama apa yang mereka butuhkan kita sediakan,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, sejak tahun 2017 tidak ada anggaran yang diterima oleh BUMDes Jayabaya dari APBDes Sirnabaya. Selain itu, dia juga mengakui pada Semester pertama 2019 kegiatan BUMDes Jayabaya terhenti karena banyaknya pengurus yang tidak aktif. Hal itu telah dibicarakan kepada kepala Desa Sirnabaya, dan akan segera dilakukan restruktur kepengurusan BUMDes. “Kalau pendapatan tahun 2019 belum (terhitung) dong, Maret nanti baru kelihatan, kita kan bayar pajak juga ada NPWP-nya, nanti laporannya,” ucapnya. (cr5)