Bunda Nurlatifah Pulang ke Cilamaya Sambil Nangis
CILAMAYA WETAN, RAKA – Tahun menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sukamiskin-Bandung, Sabtu (18/7), istri mantan Bupati Karawang Ade Swara, Hj Nurlatifah akhirnya bisa menghirup udara segar di luar Lapas.
Disambut ribuan relawan, wanita yang biasa disapa Bunda itu tak kuat menahan tangis ketika turun dari mobilnya, hingga bersujud syukur di Masjid Jami At-taqwa Cilamaya Wetan.
Nampaknya kepulangan Hj Nurlatifah ini banyak dinanti masyarakat dan relawannya, terlihat kondisi rumah yang dipenuhi baliho dan ucapan selamat datang. Bahkan, Pasar Cilamaya pun mendadak macet dipenuhi kendaraan roda dua dan empat yang terparkir di tepian jalan.
Saat di sambangi ke kediamannya, Hj Nurlatifah tak banyak angkat bicara. Terlebih ketika ditanya perihal pandangan politik yang ada di Karawang saat ini.
“Nanti kita baca-baca dulu, soalnya saya belum tahu seperti apa keadaanya. Yang pasti, komunikasi sudah kita bangun,” singkatnya.
Menyambut masyarakat, Hj Nurlatifah tak sendiri, ia didampingi putra-putri kebanggannya, termasuk Gina Fadila Swara yang telah mencalonkan diri untuk menjadi Bupati Karawang. Dalam sambutan, Gina menerangkan, Ibundanya ini sudah menunjukan kepada keluarga, jika sisi leadershipnya memang sudah ada sejak lama.
Buktinya, kata Gina, selama di Lapas Sukamiskin-Bandung, Ibundanya ini menjadi koordinator warga binaan.
“Jiwa kepemimpinan ibu saya ini sudah ada sejak lahir, karena selama di lapas, beliau menjadi ketuanya para preman, meskipun bukan keinginannya,” candanya.
Kendatipun demikian, 6 tahun bukan waktu yang sebentar bagi Bunda dan keluarga. Terlebih, Ibundanya ini menjalani kehidupan di lapas selama 6 tahun tanpa remisi dan potongan apapun.
Untuk itu, Gina berharap, kembalinya sang ibu ke lingkungan keluarga menjadi anugerah bagi keluarga dan masyarakat yang hadir. Ia pun berterimakasih kepada relawan, masyarakat dan semua yang menyempatkan hadir menyambut kepulangan sang ibu.
“Saya ucapkan terimakasih kepada yang sudah hadir untuk dukungan moral serta morilnya untuk ibu saya, umumnya untuk keluarga saya,” tutupnya. (rok)