Calo Cekik Petani
GABAH MENUMPUK: Gabah hasil pertanian di Kecamatan Lemahabang menumpuk, menunggu diambil oleh tengkulak yang sudah melakukan pembelian ke petani, kemarin.
Harga Gabah Jatuh
LEMAHABANG, RAKA – Masa panen tiba. Para petani dibikin gerah dengan kehadiran para calo. Akibat ulah para calo, harga jual padi jadi murah. Bahkan, mereka tak segan memintai uang kepada bandar atau tengkulak, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per kwintal.
Seorang petani yang enggan disebutkan namanya, saat ini di beberapa wilayah Kecamatan Lemahabang sedang masa panen, khususnya area pesawahan di totoang Babawangan perbatasan Tempuran-Lemahabang.
Namun para petani setempat mengeluhkan harga jual padi yang dinilai sangat murah. Bukan karena hama, namun akibat ulah para calo yang memintai jatah kepada tengkulak. “Akhirnya tengkulak beli harga petani lebih murah. Itu akibat dari calo yang seenaknya menjatah,” ujarnya kepada Radar Karawang, kemarin.
Diketahui, sejak pagi para calo ini sudah nongkrong sambil mengontrol daerah yang sedang panen. Biasanya, saat tengkulak hendak nawar harga padi petani, para calo ini sudah mendahului minta jatah. Kadang ada juga calo yang pura-pura jadi tengkulak dan membeli padi petani. “Biasanya tengkulak sudah mematok harga beli padi petani, namun oleh calo itu diturunkan harga belinya. Agar mereka dapat untung sendiri dengan cara mencekik petani,” katanya.
Adapun jatah yang diminta para calo, tidak kurang dari Rp20 ribu per kwintal. Tengkulak minimal Rp20 ribu per kwintal. Dengan jenis padi ciherang, bandar biasa beli harga Rp5.050 per kilogram, tapi petani cuma terima Rp4.700 per kg, bahkan ada petani yang cuma terima harga Rp4.500 per kg.
Dengan banyak para calo yang bergaya preman, dia berharap pihak keamanan bertindak tegas dan bisa memberikan rasa aman kepada petani. Pasalnya, mulai sejak tanam hingga panen, petani hanya bisa berharap hasil akhirnya ini. “Harapan petani cuma panen, eh pas panen diganggu lagi dengan hama bercelana dan berbaju,” pungkasnya. (rok)