Diarug Tanah Masih Belum Stabil
CILAMAYA WETAN, RAKA – Upaya membuat tanggul Cilamaya di Dusun Barahan RT 06/02, Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, stabil masih belum membuahkan hasil. Pasalnya, ketiadaan tambahan bantuan material dari Balai Besar Waduk dan Sungai (BBWS) Provinsi Jawa Barat, membuat Pemerintah Desa Cilamaya secara swadaya memgarug lokasi tanggul dengan tanah merah. Sayangnya, tanggul yang amblas akibat kelokan banjir tersebut masih belum normal walaupun sudah diarug tanah sebanyak 6 dum truk.
Wahyu, kaur Trantib Desa Cilamaya mengatakan, pengarugan tanah sementara dilakukan Pemdes Cilamaya, karena dikhawatirkan saat musim penghujan kembali banjir lalu menjebol tanggul. “Sudah diarug 6 truk dengan panjang lahan sekitar 9 meteran, kondisi tanah di lokasi itu masih belum stabil,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Kamis (22/11) kemarin.
Ia melanjutkan, karena masih amblas dan mengancam air limpas saat musim penghujan, dibuatkan tanggul manual pasca material bronjong dari BBWS yang masih belum mengembalikan kontur tanah. “Desa berinisiatif membuat tanggul manual dengan karung dan lainnya. Hanya saja, sampai sejauh ini masih belum optimal,” tuturnya.
Kades Cilamaya Kuswaedi mengatakan, tanah dan jalan tanggul yang terputus akibat jebol, kondisinya masih belum stabil. “Pemerintah desa membuat tanggul susulan, tapi bantuan dari BBWS belum maksimal. Sementara cuaca saat ini sudah mau musim hujan, artinya pemerintah desa sebisa-bisanya berupaya menormalkan kondisi tanah,” ujarnya.
Termasuk jalan yang terputus, kata Kuswedi, pihaknya berupaya untuk kembali menyambungkan dengan cara dicor. “Pokoknya saya usahakan maksimal kembalikan lahan itu jadi stabil lagi,” katanya. (rud)