Empat Desa di Cilamaya Wetan Rawan Banjir
DAGANG CILOK: Pedagang cilok terpaksa harus basah-basahan akibat banjir yang melanda Cilamaya. Pasalnya jika tidak, dagangannya bisa tidak laku.
CILAMAYA WETAN RAKA – Melihat curah hujan yang tinggi, satgas BPBD dan Damkar Cilamaya terus memantau kondisi di beberapa titik wilayahnya. Khususnya desa yang menjadi langganan banjir.
Satgas BPBD Aan menyebutkan, terdapat beberapa desa yang dinilai rawan banjir. Diantaranya Desa Tegalwaru, Desa Rawagempol Kulon, Desa Rawagempol Wetan, dan Muara.
Diketahui, beberapa desa di Kecamatan Cilamaya Wetan itu merupakan desa yang berada di tepian irigasi atau aliran sungai. Maka hal yang wajar jika sering terjadi banjir setiap musim hujan, karena luapan kali-kali yang tak terbendung.
“Sampai saat ini kita terus pantau kondisi di beberapa desa. Kemarin Desa Rawagempol Kulon dan Rawagempol Wetan yang saat ini sudah berangsur surut. Dan alhamdulillah beberapa bantuan sudah turun bagi warganya yang menjadi korban,” ujar Aan.
Namun pihaknya tidak bisa tinggal diam dengan kondisi cuaca seperti ini, mengingat ancaman luberan Kali Cilamaya masih menjadi ancaman bagi desa-desa yang berada di tepiannya, khususnya Desa Tegalwaru.
Pasalnya, di dua desa ini, diantaranya Desa Tegalwaru dan Desa Muara, luberan air sungai sudah merangsek masuk ke pesawahan dan pemukiman. “Kita tetap siaga sambil menuggu informasi dan perkembangan di desa-desa,” ucapnya.
Kedepan Aan berharap, ketimbang menunggu realisasi pembenahan tanggul, masyarakat bisa mengantisipasinya dengan cara membuat atau melapisi tanggul dengan karung berisi tanah, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Muara.
Meskipun tidak sepenuhnya membantu, setidaknya tumpukan karung itu bisa mencegah terjadinya bencana yang lebih parah. Di tambah, sampah-sampah harus segera disterilkan dari aliran air. (rok)