Gempur tak Sekadar Kongkow
BERBAGI: Salah satu anggota Gerakan Muda Perum Purwasari Permai (Gempur) memberikan paket sembako ke lansia di dalam perumahan dan lingkungan sekitar, kemarin.
Berbagi 75 Paket Sembako
PURWASARI, RAKA – Gerakan Muda Perum Purwasari Permai (Gempur) lakukan aksi sosial di penghujung bulan Ramadan, Minggu (17/5). Tidak kurang dari 75 paket sembako disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Berisi beras, minyak sayur, dan sembako. “Kita prioritaskan juga untuk lansia yang di dalam perumahan maupun di kampung sekitar,” terang Ketua Gempur Ricky Dwi Oktapriyadi.
Ricky menjelaskan, bantuan tersebut merupakan donasi dari dermawan di lingkungan mereka. Adapun Gempur hanya membantu menyalurkan, meski demikian hal ini menjadi pelajaran bagi mereka dan dapat membangun jiwa sosial. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan di waktu mendatang dan menjadi agenda rutin paguyuban mereka. “Mudah-mudahan kedepannya bisa berjalan dan menjadi program, misalnya tiga bulan sekali atau pada momentum tertentu,” jelasnya.
Salah satu anggota Gempur, Nita Istiana (24) mengaku senang bisa turut berkontribusi dalam kegiatan sosial seperti ini. Ia juga senang semua anggota Gempur nampak antusias dan semangat berbagi mengorbankan waktu dan tenaga. Terlebih saat ini bertepatan dengan bulan Ramadan, yang tentunya mereka berharap mendapatkan keberkahan. “Sekarang juga kan masih wabah corona, pastinya banyak yang terdampak, banyak yang hilang pekerjaan juga, semoga ini dapar membantu,” harapnya.
Bukan hanya sekadar berbagi, kegiatan seperti ini menurutnya dapat membangun kekompakan dan kekeluargaan Gempur. Sejak wabah corona melanda, otomatis banyak program paguyuban yang tertunda. Namun dengan kegiatan sosial seperti ini, mereka dapat kembali saling bersilaturahmi. “Kita juga tetap pakai masker dan cuci tangan untuk mencegah penularan corona,” ucapnya.
Anggota lainnya Agung (30) juga merasa bersyukur, menurutnya sesama manusia harus saling berbagi dan membantu. Ia juga berharap kegiatan berbagi bisa berlanjut tahun berikutnya dengan jumlah bantuan yang lebih banyak. “Jadi baksos bukan hanya saat musibah, tapi harus terprogramkan,” pungkasnya. (din)