Uncategorized

Harga Rajungan Anjlok

CILAMAYA KULON, RAKA – Nelayan bubu rajungan di laut Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, nampaknya sedang dilanda kerugian. Pasalnya, selain hasil tangkapan yang menurun di laut Sumatera dan Kalimantan, rajungan yang menjadi sentra di lokasi tersebut juga sedang anjlok harganya. “Biasanya normal Rp60 sampai Rp70 ribu per kilogram. Tapi sekarang harganya Rp30 ribu ke bakul. Jadi kalau dapat 1 kwintal, modal saja gak bisa balik,” kata nelayan Pasirputih Marjaya kepada Radar Karawang, Jumat (4/1) kemarin.

Pokmaswas Pasirputih Suhaeri mengatakan, harga rajungan jadi keluhan nelayan Pasirputih, pasalnya hanya dihargai Rp30 ribu dari biasanya Rp60 ribuan per kilogram. Penyebabnya selain faktor cuaca, hasil tangkapannya juga sedikit di laut Sumatera dan Kalimantan. Terlebih adanya aturan pembatasan larangan menangkap rajungan yang masih berkembang biak. Boleh dikata sebut Suhaeri, nelayan saat ini sedang paceklik, karena modal tidak sebanding dengan hasil tangkapan di laut yang menelan waktu mingguan. “Ya faktor cuaca dan juga pembatasan ukuran rajungan yang boleh dan tidak boleh ditangkap nelayan,” ujarnya.

Staf Kecamatan Cilamaya Kulon Anas Nasuha mengatakan, harga Rp30 ribu sudah jarang dijual dari nelayan ke bakul. Kondisi ini membuat para nelayan memilih menjual langsung rajungan ke pembeli di muara maupun sekitaran TPI dengan harga Rp40 ribuan. Setidaknya ada kelebihan untuk menambah modal melaut yang menelan biaya Rp 5 sampai Rp jutaan untuk 15 hari. Adapun harga normal rajungan sendiri, sebutnya, kisaran Rp 60 sampai Rp80 ribuan, bahkan sampai tembus tinggi di angka Rp100 ribu. Sayangnya, faktor cuaca dan paceklik saat ini, membuat para nelayan tidak bisa balik modal, karena volume pendapatan melaut juga menurun. “Karena murah, kebanyakan gak banyak menjual ke bakul. Jadinya mereka jual sendiri, lumayan ada selisih Rp10 ribuan juga,” ujarnya. (rud)

Related Articles

Back to top button