Jalur Lingkar Selatan Berbahaya
PANGKALAN, RAKA – Setelah lama mereda kini masyarakat di Kecamatan Pangkalan yang wilayahnya dilintasi armada pengangkut batu kapur pabrik semen Juishin kembali mengeluh. Mereka protes debu tebal yang ditebarkan dump truk-dump truk pengangkut bahan baku semen itu yang juga mengakibatkan kerusakan jalan.
“Bukan cuma debunya tapi jalan juga ikut rusak, padahal belum lama diperbaiki,” ucap Nana Heryana (51) warga Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan, Rabu (21/11). Menurut dia, dumb truk itu mestinya tidak melintasi jalan utama desanya karena bukan kelas jalannya untuk dilintasi dumb truk. Untuk itu, Nana berharap agar pemerintah bisa melakukan penertiban.
Masih dikatakan Nana, jalan utama perlintasan Kertasari baru sekitar satu tahun diperbaiki bersama dengan perbaikan sejumlah ruas jalan penghubung menuju wilayah Kabupaten Bogor. Kini, di beberapa titik kembali mengalami kerusakan bahkan tak jarang menyebabkan terjadi kecelakaan terutama di malam hari akibat kondisi jalannya yang rusak.
Hal senada diungkapkan Wawan (35) warga Dusun Nambo juga Desa Kertasari. Dia malah berharap pemerintah daerah memperbaiki kembali jalan yang sudah dirusak itu untuk meminimalkan tingginya angka kecelakaan di ruas jalan utama desanya, terutama bagian-bagian jalan yang miring dan retak. “Rata-rata lintasan Lingkar Luar Selatan menuju Kabupaten Bogor sekarang retak-retak dan berlubang,” tandas Wawan.
Kondisi jalan itu jadi pemicu tingginya angka kecelakaan yang menimpa pengendara motor. “Menang belum ada korban meninggal tetapi kalau tidak segera diperbaiki bukan tidak mungkin akan ada pengendara motor yang tewas. Apalagi jika melihat kondisi kerusakannya yang parah,” tegas Wawan.
Sementara Ujang Rohali (40) warga Desa Mulangsari juga mengungkapkan hal sama. Dia merasa kesal karena tidak ada tindakan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang untuk melakukan penertiban. Bahkan, terang Ujang, di perlintasan Desa Mulangsari, persis di depan bekas Pasar Geredeg kondisinya lebih parah. Sekitar 10 meter sisi kiri dari arah Kabupaten Bogor amblas miring ke kiri dan mengalami keretakan, hingga berlubang-lubang dengan kedalaman 10 cm-30 cm, sehingga sering membuat pengandara motor celaka.
Bahkan, dituturkan Ujang seminggu terakhir ini saja sudah tiga kali kejadian kecelakaan yang menimpa pengendara motor karena mengalami slip ban karena jalan retak.
“Memang tidak sampai meninggal tetapi korban mengalami luka-luka. Kejadiannya pas malam minggu kemarin, sekitar jam sembilan malam, dan korbannya warga Bogor yang mau ke Karawang,” terang Ujang. (yfn)