Jatisari Terancam Kekeringan
PASANG POMPA : Petani Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, saat memasang pompa untuk menyedot air dari irigasi. Meski air irigasi hitam pekat akibat limbah, petani tidak ada pilihan untuk mengairi sawah mereka.
Musim Panas, Air Irigasi Selalu Menyusut
JATISARI, RAKA – Sawah di wilayah Jatisari nyaris kekeringan. Beruntung Pemerintahan Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, punya mesin pompa untuk menyedot air dari irigasi Bendungan Barugbug, sehingga kekeringan bisa sedikit diatasi.
Menurut Kepala Desa Situdam Iwan, kekeringan sering terjadi saat musim kemarau. Hal ini dikarenakan pasokan air dari Bendungan Barugbug yang mengalir ke irigasi tidak cukup untuk mengairi sawah. Sehingga setiap musim kemarau, dia rutin menaikan air dari irigasi dengan mesin pompa. “Ini mah setiap musim kemarau, sawah bisa tidak terairi kalau gak pakai pompa,” ujar Iwan, kepada Radar Karawang, baru-baru ini.
Dia menyampaikan, luas sawah yang diairi dengan pompa yang ia pasang sekitar 310 hektare, meliputi Desa Situdam 250 hektare, Balonggandu 45 hektare dan Mekarsari 15 hektare. “Jadi kalau pompanya rusak. Sudah dipastikan sawah akan kekeringan,” ujarnya.
Oleh karenanya, dia meminta kepada pemerintah agar diadakan pompanisasi sebagai antisipasi jika pompa yang biasa digunakan mati. Karena usia pompa yang sekarang dipakai sudah belasan tahun. “Ini pompanya lebih dari 10 tahun. Harus ada cadangan. Karena sudah mulai ada kerusakan,” bebernya.
Dia berharap, pemerintah memperhatikan para petani, dimana yang menjaga ketahanan pangan negara selama ini adalah orang desa khususnya petani. Begitu juga dengan wakil rakyat yang duduk di parlemen, harus sering-sering turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. “Anggota DPR jangan datang saat ada maunya saja, sekarang waktunya kalian merealisasikan janji,” ujarnya.
Salahsatu petani Desa Situdam Ahmad (58) menyampaikan, jika Pemdes Situdam tidak punya pompa, maka sawah yang ia garap bisa kekeringan dan gagal panen. “Kami harap pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan kami, kebutuhan petani, kebutuhan rakyat kecil,” pungkasnya. (zie)