Uncategorized

Jembatan Dengklok Dipenuhi Pedagang

RAMAI: Suasana di jembatang penghubung Rengasdengklok-Pebayuran ramai. Selain banyak pengguna jalan yang lalu lalang, juga banyak pedagang yang berjualan di jembatan ini.

Sering jadi Tempat Nongkrong

RENGASDENGKLOK, RAKA – Jembatan penghubung Rengasdengklok dan Pembayuran, membawa berkah bagi pedagang yang berjualan di sepanjang jalan perbatasan Karawang dan Bekasi ini. Selain menghubungkan dua kabupaten, jembatan tersebut juga kerap menjadi tempat nongkrong.

Minan (45), warga Dusun Tegalpacing, Desa Sumerja, Kecamatan Pebayuran, setiap hari berjualan es sirsak. Menurutnya, keberadaan jembatan yang menghubungkan dua kabupaten ini bisa dimanfaatkan untuk berjualan. Karena di jembatan ini banyak masyarakat yang nongkrong, mulai dari anak sekolah hingga yang sudah berumah tangga.
“Jam dua siang sudah ada yang nongkrong, biasanya habis Ashar baru mulai ramai,” jelasnya, kepada Radar Karawang saat ditemui di lokasi berjualan, Minggu (23/08).

Sebelum jembatan tersebut dibangun, dia kerap berjualan di Tegaldanas, Kabupaten Bekasi, dengan jarak tempuh dari rumah ke lokasi sekitar dua jam. Berbeda dengan berjualan di jembatan ini hanya membutuhkan waktu sepuluh menit dari kampungnya. “Sejak ada jembatan ini sudah tidak lagi jualan ke Tegaldanas soalnya kejauhan, terus penghasilannya juga sama,” ucapnya.

Minan menambahkan, dirinya berjualan di jembatan perbatasan ini mulai pukul sembilan pagi sampai pukul sepuluh malam. Kata dia, setiap hari bisa membawa uang ke rumah dari Rp100 ribu sampai Rp250 ribu. “Alhamdulillah sekarang tidak kurang bawa uang seratus ribu ke rumah, dulu pernah cuma dapat lima puluh ribu,” katanya.

Asep Hidayat (15), warga Desa Amanasari, Kecamatan Rengasdengklok mengaku sering nongkrong di jembatan baru tersebut, karena bisa melihat pemandangan aliran Citarum dari atas jembatan. “Sering nongkrong bareng temen di sini, cuma gak setiap hari,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button