Uncategorized

Kades Parakan Jamin Lunasi Pembelian Lahan TPU

TIRTAMULYA, RAKA – Penggalangan dana untuk pembelian tanah makam terus dilakukan oleh sejumlah pemuda di Kampung Parakan, Desa Parakan. Tak hanya para pemuda, ketua RT dan beberapa tokoh masyarakat lain juga melibatkan dirinya dalam pengumpulan dana untuk pelunasan tanah makam.

Para pemuda dan warga khawatir jika sampai pada batas waktu yang telah ditentukan nanti, sisa pembayaran tidak bisa dilakukan sehingga uang senilai Rp90 juta yang sudah dibayarkan sebagai uang muka hangus. “Nggak tahu nih bisa kelunasin apa nggak. Batasnya sampai bulan April. Makanya ngecleng terus setiap hari,” kata Ketua RT Bara, kepada Radar Karawang, Kamis (28/2).

Usman Kosasih, pemuda Parakan, terlibat aktif dalam penggalangan dana tersebut menyampaikan, sudah genap 8 hari ia beserta para pemuda lain tak putus semangat mencari kekurangan dana untuk melunasi tanah makam yang hendak dibeli. Karena jika pembayaran tanah makam tidak bisa dilunasi, maka uang Rp90 juta milik warga akan hangus. “Saya setiap hari dari jam 9 pagi sampai Magrib. Karena ini untuk kepentingan sosial dan semua warga Parakan. Sehari paling gede dapat Rp300 ribu,” kata Usman.

Dikatakan Usman, ia sedikit merasa lega karena beberapa hari lalu Kepala Desa Parakan sudah datang dan memastikan untuk membantu bahkan melunasi. “Pak lurah mau ngelunasin katanya. Tapi penggalangan dana tetap kami lakukan,” katanya.

Sementara, Rahmat Ediarsa, Kepala Desa Parakan menjelaskan, pembelian tanah wakaf untuk perluasan pemakaman itu bermula dari usulan masyarakat Kampung Parakan karena sudah berkurangnya tanah wakaf yang saat ini dijadikan TPU. Atas kesepakatan bersama, semua warga mengumpulkan uang dari berbagai sumber. Dari iuran kematian, kas RT dan sumber-sumber uang lain. Pada saat itu terkumpul Rp50 juta kemudian langsung dibayarkan, pembayaraan kedua dilakukan pada bulan Desember. “Yang sudah dibayarkan itu Rp90 juta. Sementara yang harus dibayar sebesar Rp265 juta. Kalau bulan April gak lunas ya hangus yang Rp90 juta,” jelas Edi, saat ditemui Radar Karawang.

Edi memastikan akan melunasi sisa pembelian tanah makam tersebut. “Saya pasti bantu. Gak mungkin ngebiarin warga apalagi uang Rp90 juta sampai hangus. Sekarang mah saya persilahkan warga dan pemuda untuk bergerak semaksimal mungkin. Ngencleng tetap berjalan, iuran lain juga tetap berjalan,” katanya.

Edi juga menjelaskan, untuk membantu melunasi tanah tersebut tidak mungkin mengalokasikan anggaran dari dana desa. Karena, dana sudah diketuk palu dalam APBDes untuk infrastruktur. Oleh karenanya, ia akan mencari sumber dana lain untuk melunasi tanah makam tersebut. “Saya yakin pasti lunas. Paling ya dari pribadi atau pungutan rotin dari yang punya sawah. Kalau dari dana desa gak berani, terlalu riskan,” ungkapnya.(nce)

Related Articles

Back to top button