Kades Walahar Klaim Hanya Lima Paket Sembako yang Rusak
NGANTOR: Kades Walahar bersama stafnya di kantor desa.
KLARI, RAKA – Perintah Desa Walahar mengklaim hanya lima paket sembako bantuan PT ABC Heinz yang rusak. Hal itu pun terjadi karena kesalahan pemerintah desa karena tidak langsung semua dibagikan.
Kades Walahar Sardi Anwar Sulendra mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya dikagetkan dengan pemberitaan yang menyatakan bahwa paket sembako yang diberikan oleh PT ABC Heinz untuk warga tidak layak konsumsi. “Saya juga kaget, kenapa niat baik ini malah disalah artikan,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (15/6).
Ia menambahkan, awalnya 1.600 paket sembako yang berisi beras, kecap, dan lima kotak minuman itu diterima pemerintah Desa Walahar dari PT ABC Heinz itu untuk penanganan Covid-19. Namun sebagian paket tersebut sempat tidak terbagikan karena kesibukan pemerintah desa dalam mengurus beberapa program bantuan sosial lainnya. “Jujur saja memang ada sisa 100 paket sembako yang belum kita bagikan, karena kita memang benar-benar sibuk, sisa 100 paket itu baru kita bagikan beberapa hari lalu,” tambahnya.
Ia mengaku, dari sisa 100 paket sembako yang telah dibagikan itu memang terjadi pengurangan kualitas yaitu pada beras, sedangkan pada produk lainnya ia memastikan dan menjamin tidak terjadi kerusakan dan layak konsumsi. “Bayangkan saja jumlahnya ada ribuan, jadi wajar kalau terjadi kerusakan, sebenarnya kita juga suda sampaikan kalau memang ada yang rusak ya dibuang saja, lagian cuma rusak pada berasnya saja. Artinya tidak semua rusak,” akunya.
Masih dikatakan Sardi, pihaknya juga memastikan bahwa produk yang diberikan oleh PT ABC Heinz memiliki kualitas baik, kerusakan yang terjadi pada paket sembako itu murni kesalahan dari pemerintah desa. “Yang pasti saya ucapkan banyak terima kasih sama perusahaan yang sudah peduli dan mendistribusikan produk ini untuk warga, saya akui kesalahan yang terjadi itu karena pemerintah desa, yang rusak juga cuma lima paket saja, untuk yang lainnya saya pastikan bagus kalau tidak percaya ayo kita cek langsung,” katanya.
Sardi berharap, jika terjadi kesalahan yang tidak disengaja oleh pihak pemerintah desa, warga diminta untuk berbicara baik-baik sehingga tidak terjadi kesalahfahaman yang dapat merusak nama baik pemerintah desa. “Mudah-mudahan ini jadi perhatian untuk kita semua, kita juga akan lebih hati-hati lagi, sekali lagi ini memang kesalahan kita sebagai pemdes yang memang telat membagikan sisa paket sembako untuk warga sehingga terjadi pengurangan kualitas,” pungkasnya. (mal)