Komick, Pecinta Micro Drone
LIBURAN: Para pecinta micro drone yang tergabung dalam Komunitas Micro Drone Karawang (Komick) saat liburan bersama.
PURWASARI, RAKA – Ukurannya kecil, namun akselerasi dan kemampuannya saat di udara tidak bisa dianggap remeh. Bahkan lebih efektif dan seru dimainkan. Ya, itu adalah micro drone. Tentu masih awam di kalangan masyarakat umum. Namun, bagi anggota Komunitas Micro Drone Karawang (Komick), tentu itu sudah jadi bahan ulik.
Perintis Komick, Sanudin (30) menuturkan, beberapa tahun lalu sempat berkunjung ke Yogyakarta dan melihat micro drone yang menurutnya unik. Ia pun coba membeli dan secara otodidak belajar merakit sendiri micro drone. Keuletannya inilah yang membuat namanya dikenal sampai ke berbagai daerah di Indonesia di kalangan pegiat hobi micro drone. Ia kerap menerima pesanan perbaikan atau perakitan bahkan sampai ke luar negeri.
Memasuki awal 2019, tepatnya tanggal 6 Maret, ia bersama sejumlah pecinta micro drone di Karawang membuat grup whatsapp. Dari situlah terbentuknya komunitas ini yang sampai sekarang tercatat memiliki 48 anggota.
Mereka kerap berkumpul untuk bermain micro drone bersama atau sekadar sharing di workshop Jangar FPV milik Sanudin di Kampung Tamelang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari.
Pria yang akrab disapa Dien ini menuturkan, perbedaannya dengan drone pada umumnya, micro drone lebih ramah lingkungan. Selain ukurannya yang memang lebih kecil, micro drone tidak bising juga tidak berbahaya saat menabrak orang ataupun sesuatu serta tidak mudah rusak. Sebab itulah micro drone cocok dipakai di dalam ruangan karena keamanannya untuk diterbangkan.
Micro drone biasa digunakan oleh para pecintanya untuk melakukan balapan melintasi berbagai gate. Para pecinta micro drone juga kerap menunjukan akrobatik seperti memutar atau menukik. Selain itu, tentunya bisa digunakan untuk mengambil footage videografi untuk mengabadikan momen tertentu, jasa seperti inilah yang kerap menjadi tambahan ekonomis buat para pecintanya.
Micro drone juga bisa dimanfaatkan untuk proses evakuasi untuk melihat tempat yang kecil dan sulit dijangkau. “Misal ada orang yang kejebur di kali, dicari pakai ini menyusur tempat yang tidak bisa dijangkau,” tuturnya.
Untuk memainkan micro drone diperlukan juga remot kontrol dan google untuk melihat dari sudut pandang kamera. Dien sendiri menjual micro drone rakitannya mulai dari harga Rp500 ribu sampai Rp2 juta per unit.
Salah satu anggota Komick, Muhammad Bayu (25) sebelumnya sempat menggeluti aeromodelling. Menurutnya ada sensasi tersendiri yang hanya didapat dari micro drone. Salah satu perbedaannya adalah dalam aeromodelling, pilot melihat langsung sedangkan micro drone menggunakan google. “Beda sensasinya, jadi kita merasakan benar-benar terbang,” ujar pemuda yang biasa dipanggil Babay ini.
Kelebihan micro drone lainnya adalah bisa dimainkan kapanpun dan dimanapun. Micro drone tak melulu mesti diterbangkan di lapangan terbuka, melainkan bisa di dalam rumah bahkan di kamar sekalipun. “Makanya tagline kita itu anytime anywhere, ga bisa main di luar karena hujan, ya di dalam juga bisa,” ucapnya.
Ia sendiri sudah lama ingin menggeluti micro drone, namun baru kesampaian pada awal tahun ini. Ia juga tengah belajar merakit sendiri drone, kedepannya ia juga manargetkan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari hobinya ini, salah satunya dengan jasa dokumentasi videografi dengan micro drone. “Namanya hobi terus dibayar kan enak, bisa menikmati banget,” tambahnya.
(psn)