Uncategorized

Korban Angin Ribut, Tidur Beratapkan Baliho

RENGASDENGKLOK, RAKA – Siapa yang mau terkena bencana. Tapi jika akhirnya menjadi korban bencana, pemerintah harus membantu.

Shanti (50) janda warga Dusun Bengle, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok mengatakan, sejak tanggal 28 Januari rumahnya dihantam angin ribut sampai ambruk, sehingga dirnya harus membuat tempat tidur di belakang rumah saudaranya dengan menggunakan baliho bekas.

Dia mengaku sampai sampai saat ini baru ada bantuan pasir dan bata hebel. “Dulu emang katanya mau dibantu sama pemerintah, waktu bulan puasa baru datang bata sama pasir saja,” jelasnya kepada Radar Karawang, Jumat (16/6).

Ia melanjutkan, bukan hal yang diinginkan tidur di bawah atap baliho, namun mau bagiamana lagi, walaupun kondisinya panas dan sumpek, dirinya merasa tidak enak harus berlama-lama tidur di rumah saudaranya. Ukuran tempat tinggal Shanti saat ini 6×2 meter, dia ingin segera diperbaiki secepatnya. “Mau bikin sendiri tapi tidak ada modal buat biaya bangunnya,” katanya.

Yulinar (22) anak Shanti sedih atas kejadian yang menimpa rumahnya. Dia mengharapkan agar pemerintah segera memperbaiki rumahnya. “Sekarang kalau tidur nginep terus di rumah bibi,” ungkapnya.

Sapri, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dewisari membenarkan kejadian yang menimpa Shanti. Pihaknya akan segera membuatkan rumah baru, namun saat ini hanya baru ada pasir dan bata hebel. “Rencana dibangunnya sih kemarin-kemarin, cuma berbarengan sama Idul Fitri jadi dipending, mungkin minggu-minggu sekarang mau dibangun,” pungkasnya. (cr4)

Related Articles

Back to top button