Korban Meninggal Adu Banteng di KM 58 Masih Diidentifikasi, Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek Ditiadakan
Radarkarawang.id – Polri mengkonfirmasi jumlah korban kecelakaan di lajur contraflow Tol Jakarta-Cikampek KM 58 berjumlah 13 orang. Seluruhnya adalah penumpang mobil Gran Max yang hangus terbakar.
“Saat ini sedang diidentifikasi sudah dievakuasi ada 13 kantong mayat yang ada dalam proses identifikasi,” kata Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Senin (8/4).
Wirdhanto mengatakan, proses identifikasi korban masih berjalan. Polri mengimbau kepada keluarga korban segera datang ke RSUD Karawang untuk membantu identifikasi.
“Untuk sementara di dalam mobil Gran Max tidak ada yang selamat, semuanya meninggal dunia,” jelasnya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih melakukan pemeriksaan kepada para korban kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Sejauh ini, sudah berhasil dipastikan korban terdiri atas 7 laki-laki dan 5 perempuan.
”Dari 12 jenazah terdiri atas 7 laki-laki dan 5 perempuan, saat ini semuanya sedang dalam proses posmortem untuk mengambil jaringan tubuh,” kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di RSUD Karawang, Senin (8/4).
Meski begitu, identitas masing-masing korban belum bisa dipastikan. Sebab, jenazah mengalami luka berat akibat terbakar.
Petugas sendiri di lokasi kebakaran menemukan 2 KTP yang masih bisa diidentifikasi. Keluarga dari pemilik 2 KTP tersebut sudah dipanggil untuk datang RSUD Karawang.
”Properti yang mungkin masih bisa didapat dan tadi juga diinformasikan ada 2 KTP yang didapatkan dan kemudian dikenali identitas dan itu sudah kita hubungi pihak keluarga. Ada yang satu di Ciamis dan satu berasal dari Bogor,” jelas Sigit.
Sementara, pasca terjadinya insiden kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta – Cikampek, Korlantas Polri memutuskan meniadakan sementara sistem contraflow di ruas Tol tersebut.
“Kita hentikan untuk memperlancar arus dari Jakarta, kemudian dari Bandung kita harapkan golongan 1 ke Cikampek Selatan untuk mengurangi beban,” kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan kepada wartawan, Senin (8/4).
Aan mengatakan, petugas akan melakukan evaluasi terhadap kebijakan contraflow. Bagi petugas, prioritas utama adalah keselamatan warga.
“Tentu kita semua akan evaluasi dan semuanya, kita akan evaluasi untuk keselamatan bersama,” jelasnya. (nce)