KUTAWALUYA, RAKA – Akibat terlalu lapuk, rumah warga Dusun 1 RT 02/01 Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya tidak kuat menahan beban dan akhirnya ambruk. Sebelumnya, rumah semi permanen yang mempunyai panjang 5 meter dan lebar 7,5 meter tersebut sudah beberapa kali diajukan untuk mendapatkan program rumah tidak layak huni (rutilahu), dan terakhir pada 2016 lalu.
Menurut pemilik rumah, Darman, rumahnya ambruk karena tak kuat menahan beban akibat terlalu lapuk. Bukan tidak ingin membenahi tetapi karena Darman memang tidak punya biaya. Namun, saat ini Darman boleh bernapas lega, Kepala Desa Mulyajaya telah membangun kembali rumahnya yang ambruk. “Sekarang sedang tahap pembangunan. Alhamdulillah, kalau biaya sendiri tidak ada, yang bangun kepala desa kami,” ucap Darman, Kamis (10/1).
Dikatakan Darman, sebelumnya sudah beberapa kali rumahnya diajukan untuk mendapatkan program rutilahu, tetapi hingga 2018 lalu tak kunjung terealisasi. Padahal kondisi rumahnya sudah amat layak mendapatkan program itu. “Terakhir tahun 2016 rumah kami diajukan tapi belum juga beruntung sampai akhirnya ambruk,” ucap Darman.
Sementara Kepala Desa Mulyajaya Endang, ketika dikonfirmasi perihal pengajuan program rutilahu tersebut tidak menyangkal kalau pemerintah desanya sudah mengajukan, tetapi sampai sekarang belum terealisasi. Endang sendiri tidak menampik jika rumah warganya bernama Darman memang sudah lapuk dan rawan ambruk. “Kami sudah mengajukan program rutilahu untuk rumah Darman sejak tahun 2016, tapi sampai 2018 belum terealiasi,” ucap Endang.
Endang sendiri membenarkan saat diajukan kondisi rumah warganya itu memang sudah tidak layak huni. “Tidak sabar jadinya menunggu program rutilahu, terlalu lama, akhirnya ambruk rumahnya. Ya, dibangun sendiri saja,” tandas Endang.
Lebih lanjut Endang mengatakan untuk membangun rumah warganya tersebut membutuhkan biaya Rp 15 juta dan telah ia keluarkan. Meskipun belum 100% selesai, namun ia merasa puas karena telah membantu mengurangi beban warganya. “Kalau sekarang kan sudah nyaman, mereka bisa tidur nyenyak pula,” pungkasnya. (rok)
